Ceknricek.com — Tujuh belas orangutan, yang telah menuntaskan proses rehabilitasi di Borneo Orangutan Survival Fooundation (BOSF), Nyaru Menteng, kembali dilepaskan ke habiitatnya di Taman Nasional Bukit Baka–Bukit Raya (TNBBBR).
Pelepas–liaran hasil kerja sama antara BKSDA Kalimantan Tengah, Balai TNBBBR, USAID LESTARI dan Yayasan BOS Ini merupakan pelepas–liaran orangutan yang ke-18 kalinya sejak pelepas-liaran pertama kalinya pada Agustus 2016 lalu.
“Kami kali ini melaksanakan tiga trip yang berbeda untuk melepas–liarkan 17 orang utan ke TNBBBR. Hari ini ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Bemban dan dua lainnya pekan depan ke DAS Hiran,” Ungkap CEO BOSF, Jamahartin Sihite di Palangkaraya, Selasa (19/11).
Selain melepas–liarkan binatang yang memiliki kesamaan DNA hingga 97 persen dengan manusia ini, BSOF juga melakukan trans–lokasi satu orangutan jantan berusia 20 tahun yang diselamatkan 2 bulan lalu dari sebuah perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Berkat sifat liar dan keterampilan alami yang masih dimilikinya, orangutan ini tidak membutuhkan proses rehabilitasi dan dipindahkan ke hutan yang aman di TNBBBR.
BOSF juga menjelaskan saat ini mereka terus mencari kawasan hutan yang memenuhi sayarat untuk pelepas–liaran.
Baca Juga: Kritis, Orangutan Sumatera Ditembak 74 Peluru di Aceh
“Di Kalimantan Tengah kami melepas–liarkan orangutan di Hutan Lindung Bukit Batikap dan Taman Nasional Bukit Baka–Bukit Raya. namun kedua situs ini tidak cukup untuk mengakomodasi semua orangutan yang dilepas–liarakan.” lanjut Jamartin.
Deforestasi hutan akibat kebakaran dan pembalakan liar memang telah mengakibatkan orangutan keluar dari habitat mereka karena semakin menipisnya hutan tempat mereka berlindung.
“Ini juga harus didukung semua pemangku kepentingan (pemerintah). Konservasi hanya bisa berhasil jika semua pihak berpartisipasi aktif sesuai kapasitasnya.”
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Adib Gunawan, juga sependapat dengan pernyataan tersebut.
“Upaya pelestarian lingkungan hidup itu perlu didukung semua orang. Anda bisa berpartisipasi dengan melaporkan upaya memburu, menangkap, membunuh, atau memelihara satwa yang dilindungi Undang-undang seperti orangutan.”
“Orangutan sebagai spesies kunci di hutan, sangat berperan dalam ekosistem hutan. Kita wajib melindungi hutan kita dan keanekaragaman hayati di dalamnya.”
BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.