Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»KESEHATAN

3 Alasan Vaksin Booster Menurut WHO

KESEHATAN October 21, 20213 Mins Read

Ceknricek.com–Vaksin booster atau disebut vaksin ketiga COVID-19 dianggap penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh agar terhindar dari virus Corona. Namun, praktiknya di lapangan masih menimbulkan pro dan kontra.

Bagaimana pandangan World Health Organization (WHO) mengenai vaksin booster?

Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin dan Biologi WHO Dr. Katherine O’Brien mengatakan harus dibedakan terlebih dahulu apa yang dimaksud ketika menyebutkan vaksin booster.

“Apa yang sebenarnya kita bicarakan sekarang adalah, apakah perlu mendapatkan dosis ketiga jika Anda sudah menerima dua dosis pertama?. Oleh sebab itu ada tiga alasan mengapa kita mungkin ingin memberikan dosis tambahan,” kata Kate dalam sesi wawancara bersama WHO.

Tiga alasan tersebut, yakni:

1.Jika tubuh tidak merespons

Jika Anda termasuk dalam kategori orang yang tidak merespons secara memadai dua dosis pertama yang Anda terima, kami memiliki beberapa informasi bahwa untuk orang dengan gangguan kekebalan, mungkin perlu menerima dosis ketiga karena dua yang pertama tidak melakukan apa yang mereka lakukan pada orang normal dan sehat.

2.Waktu kekebalan

Jika seiring waktu kekebalan yang Anda terima dan capai sebagai hasil dari vaksinasi mulai berkurang, itu mulai memburuk atau turun seiring waktu mungkin untuk diberikan vaksin ketiga.

Namun faktanya, menurut Kate, bukti saat ini menunjukkan bahwa vaksin bertahan dengan sangat baik untuk melindungi Anda dari penyakit parah, rawat inap, atau bahkan kematian.

“Jadi kami tidak melihat bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan untuk memberikan dosis ketiga untuk orang yang telah divaksinasi,” ungkap Kate.

3.Kinerja vaksin

Alasan ketiga kemungkinan diberikan dosis ketiga adalah jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian kekhawatiran yang muncul.

“Dan sekali lagi, vaksin yang kami miliki saat ini melawan variannya dan kami mengamatinya dengan sangat hati-hati bertahan dengan sangat baik terhadap spektrum penyakit yang parah. Secara umum, vaksin berkinerja sangat baik,” jelas Kate.

Kate yang juga ahli vaksin yang berspesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus ini mengungkapkan saat ini pihaknya memiliki beberapa bukti bahwa ada sebagian kecil orang, yakni mereka yang memiliki kondisi immunocompromised (gangguan sistem imun) serius tidak menerima dengan baik dua dosis COVID-19.

“Itu karena mereka belum cukup menerima dua dosis pertama. Namun selain perlindungan yang diberikan oleh dosis booster, ada beberapa pertimbangan lain yang perlu kita ketahui,” ujar Kate.

Kendati demikian, ia melanjutkan, apakah pemberian dosis ketiga benar-benar meningkatkan respon imun, tentu hal ini harus dilihat lebih dalam lagi.

“Kami melihat bukti bahwa itu benar, dan kami berharap itu benar berdasarkan apa yang kami ketahui tentang cara kerja vaksin. Tetapi masalah lainnya adalah, haruskah dosis itu diberikan,” imbuhnya.

Pasalnya, Kate menjelaskan ada hal lain yang turut diperhatikan dalam hal pemberian vaksin booster ini, yaitu keamanan.

“Pemberian dosis ketiga perlu dipantau untuk masalah keamanan, dan kami ingin melihat database keamanan sebelum kami membuat rekomendasi semacam itu. Dan bukti itu juga sedang dibangun, tapi kita belum sampai di sana,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Kate berujar saat ini fokus utama adalah pasokan untuk melindungi orang-orang yang belum terlindungi sama sekali oleh vaksin. Dimana hal ini akan mengurangi penularan, dan akan mengurangi kemungkinan lebih banyak varian muncul.

“Ini akan memberi kita waktu untuk melihat lebih banyak bukti tentang apakah dosis booster pada akhirnya akan dibutuhkan atau tidak. Karena tidak ada yang aman sampai kita semua memiliki kesempatan untuk divaksinasi, untuk dilindungi dari virus sementara cakupan vaksin meningkat,” pungkasnya.

Di Indonesia, saat ini pemberian vaksin booster hanya diperuntukkan untuk para tenaga kesehatan. Namun, ke depan, Kementerian Kesehatan tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemberian vaksin ketiga kepada selain nakes.

“Skenario penambahan vaksin ketiga sudah disiapkan untuk tahun 2022, namun untuk prioritasnya seperti apa masih melihat perkembangan lebih lanjut,” ujar Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

 

#WHO vaksin vaksinbooster
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Sido Muncul Bantu Operasi Gratis Sumbing Bibir dan Langit-langit

Meal Replacement iSlim Luncurkan Tiga Varian Rasa Buah

Cara Tepat Jaga Imunitas di Musim Hujan

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.