Ceknricek.com — Kabar baik kembali datang menyapa Indonesia. Dari hasil pantauan video yang dipasang di hutan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) memperlihatkan terjadinya kelahiran Badak Jawa (Javan rhinoceros).
“Ini bukti Taman Nasional Ujung Kulon itu kawasan yang bisa dikatakan aman karena badaknya dapat dipantau melalui video trap yang dapat mengidentifikasi empat anak badak,” ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno ketika dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (13/12).
Wiratno menjelaskan keempat anak badak itu lahir dari induk yang bernama Mantili, Srikandi, Suci, dan Tiara dan diperkirakan anak badak masih berumur 1-2 bulan yang lahir sepanjang September 2019.
Baca Juga: Taman Nasional Way Kambas Menjadi Tempat Populasi Terbanyak Badak Sumatera
Kelahiran empat anak badak jawa itu membuat total populasi spesies yang terancam punah itu menjadi 72 ekor dengan pembagian 38 badak jantan, 33 betina, dan satu yang belum teridentifikasi jenis kelaminnya.
Sebelumnya, pemerintah juga telah melakukan pengawasan dengan melibatkan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang tergabung dalam Rhino Monitoring Unit.
“Ini merupakan kabar yang menggembirakan dan kita pun ingin mengimbau kepada masyarakat untuk membantu menyelamatkan satwa liar dan dilindungi karena merupakan aset nasional,” ujar Wiratno.
Badak Jawa merupakan badak bercula satu dan merupakan satu dari lima jenis badak yang masih bertahan meski statusnya masuk dalam jenis yang terancam punah.
Menurut lembaga Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources/IUCN), Badak Jawa masuk dalam daftar sebagai critically endangered atau kritis karena populasinya yang tersisa sedikit akibat perburuan liar.
BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.