Ceknricek.com — Nama Christopher Columbus sudah tidak asing lagi sebagai seorang penjelajah yang cukup populer di telinga, dan dipercaya sebagai penemu Dunia Baru.
Istilah Dunia Baru disematkan setelah Eropa berhasil menemukan Benua Amerika yang sebelumnya menganggap bahwa bumi hanya terdiri dari Eropa, Asia, dan Afrika (Dunia Lama).
Lelaki kelahiran Republik Genoa, tepat hari ini 568 tahun lalu, 30 Oktober 1451 ini memiliki fakta unik yang tidak terduga. Colombus dianggap sebagai penemu benua Amerika yang ia duga sebagai Asia, tepatnya India, sehingga menyebut penduduk lokal sebagai suku Indian.
Namun apakah benar Columbus adalah yang pertama kali menemukan benua Amerika? Dirangkum dari berbagai sumber berikut fakta-fakta mengejutkan dan mitos-mitos yang mnyelimuti sosok Columbus.
1. Bukan Orang Pertama yang Mendarat di Amerika
Dalam sejarah Columbus dicatat sebagai penemu Benua Amerika. Kenyataannya, menurut berbagai sumber seperti dituliskan The Washingron Post, Columbus tidak pernah menginjakkan kakinya di Amerika Utara.
Selama empat perjalanan terpisahnya yang dimulai sejak tahun 1493 hingga 1503, Columbus hanya mendarat di berbagai pulau di Karibia dan berapa pulau di Amerika Selatan dan Tengah.
Baca Juga: James Cook Navigator Ulung Penemu Kepulauan Hawaii
Misi awal Columbus sebenarnya ditugaskan oleh Raja Ferdinand II dan Ratu Isabela I dari kerajaan Castile untuk mencari jalan ke Asia, namun malah tersesat ke Amerika Tengah.
Ada beberapa teori tentang siapa yang pertama kali menginjakkan kakinya di Amerika Utara. National Geographic menuliskan sosok yang kali pertama menemukan Amerika Utara adalah Lief Erikson dari Bangsa Viking yang tinggal di Islandia dan memimpin pelayaran di abad ke-11 hingga mendarat di Newfoundland (Kanada).
Teori lain mengatakan, pendatang pertama datang dan menjalin kontak dengan orang lokal di wilayah yang kini jadi negeri Paman Sam itu, adalah orang-orang Fenisia di milenium pertama sebelum Masehi.
2. Pelopor Perdagangan Budak
Columbus adalah tokoh utama yang mempelopori perdagangan budak lintas atlantik dalam skala besar. Pada saat itu Benua Amerika memang sedang dibangun oleh orang-orang Eropa yang memiliki visi sama dengan Columbus, mulai memburu orang-orang kulit hitam untuk dijadikan budak.
Howard Zinn dalam bukunya A People’s History of United States (1980) menuliskan bahwa pada 1495 anak buah Columbus telah menangkap 1.500 orang asli Arawak di kepulauan Bahama, termasuk beberapa perempuan dan anak-anak untuk dikirim ke Spanyol. Meskipun 40 persen dari mereka meninggal dalam perjalanan menuju negara tersebut.
3. Pemimpin yang Brutal dan Kejam
Setelah berhasil menjalankan misinya reputasi Columbus meningkat di kalangan Istana Spanyol. Ia kemudian mendapatkan hadiah dari Raja Ferdinand dan Ratu Isabela dengan mengangkatnya sebagai Viceroy (semacam jabatan Gubernur) baru di Dominika pada tahun 1492-1499.
Selama masa kepempinnanya inilah Columbus terkenal sebagai pemimpin yang menjalankan kekuasaan dengan tangan besi dan semena-mena bersama saudaranya, Bartholowmew Columbus. Akibatnya, ia kemudian ditangkap dan dikirim kembali ke Spanyol dalam keadaan dirantai.
Baca Juga: Kisah Jenghis Khan, Sang Penguasa Mongol
Guardian menuliskan penduduk Karibia di sana seringkali diperlakukan tidak manusiawi oleh Colombus bersaudara. Misalnya, seseorang yang tertangkap mencuri jagung diberi hukuman dengan dipotong hidung dan telinganya, dirantai, serta ditempatkan di dalam sel untuk kemudian dilelang sebagai budak.
Tidak hanya itu, seorang perempuan yang sempat mengatakan bahwa Columbus orang “rendahan melarat” dihukum oleh saudaranya, ditelanjangi dan diarak keliling kota dengan telebih dahulu lidahnya dipotong. Columbus yang mendengar hal ini pun mengucapkan selamat kepada adiknya, karena telah membela nama keluarga.
4. Tidak Sedang Membuktikan Bahwa Bumi Bulat
Selama ini banyak muncul pemahaman bahwa pelayaran Columbus untuk membutikan bahwa bumi itu bulat, namun banyak sejarawan yang menolak teori tersebut. Mereka meyakini bahwa Columbus sudah mengetahui bahwa bumi memang bulat. Teori ini didasarkan dari Pythagoras yang dikembangkan Aristoteles dan Euklides lewat pengamatan astronomi.
Teori bumi bulat tercantum di buku-buku Eropa tahun 1200-1500-an, termasuk Geografi karya Ptolomeus yang dimiliki Columbus. Tujuan pelayaran Columbus, selain eksplorasi dunia baru, adalah pengukuran luas samudera, bukan pembuktian bentuk bumi. Bahkan, awak kapal Columbus pun tidak khawatir jika mereka akan jatuh di ujung bumi.
5. Meninggal dan Jasadnya sering Dipindahkan
Di sisa hidupnya Columbus bukanlah orang kaya ketika ia meninggal di Spanyol pada tahun 1506 dalam usia 54 tahun Meskipun begitu, ia juga tidak melarat. Di penghujung usianya dia melewatkan masa hidup di sebuah rumah kecil di Valladolid sambil menahan rasa nyeri akibat penyakit arthritis (radang sendi) yang parah.
Setelah meninggal jasad Columbus disimpan di Spanyol selama beberapa waktu hingga pada 1509 Diego, putranya, memindahkan jenazahnya ke biara Las Cuevas di Seville.
Lebih dari dua abad kemudian, jasadnya kembali dipindahkan ke Amerika pada pertengahan abad ke-16, pertama ke Santo Domingo dan tahun 1795 ke Havana, Cuba. Jenazahnya lalu dibawa kembali ke Spanyol pada 1899, dimana akhirnya ditegaskan bahwa jenazahnya memang dimakamkan di Kathedral Seville.
BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.