Ceknricek.com — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan komitmen jajaran pemerintah untuk mengawal harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang bulan puasa dan Lebaran 2019.
Hal ini disampaikan Mendag Enggartiasto Lukita dalam siaran pers yang dilansir laman website kemendag.go.id, Sabtu (23/3).
Menurut Enggar, pemerintah mengidentifikasi kesiapan kementerian lembaga terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas
harga bapok menjelang bulan puasa dan lebaran.
“Beberapa minggu lagi kita akan menghadapi bulan puasa dan Lebaran yang biasanya terjadi peningkatan permintaan masyarakat, terutama bahan pokok, yang dapat berdampak pada kenaikan harga. Untuk itu, kita perlu mengantisipasi kondisi tersebut sejak jauh-jauh hari agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang, tanpa terbebani naiknya harga pangan atau kelangkaan barang,” ujarnya.
Enggar memastikan pemantauan langsung ke pasar rakyat, ritel modern, gudang Bulog, dan distributor di 34 Provinsi akan dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan April hingga minggu pertama bulan Mei 2019.
“Kegiatan tersebut akan melibatkan seluruh jajaran mulai dari eselon 1 sampai dengan staf Kemendag, termasuk pengawalan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bapok ke pasar secara intensif melalui penetrasi pasar di 82 kabupaten/kota pantauan,” kata Enggar.
Mendag menekankan, agar pasokan dan harga bapok tetap terkendali seperti tahun-tahun sebelumnya, diperlukan sinergi langkah dan upaya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, beserta pelaku usaha pangan.
“Inflasi kelompok bahan makanan tahunan pada 2014—2018 cenderung turun, bahkan pada 2017—2018 tingkat inflasi kelompok bahan makanan di bawah inflasi nasional. Selain itu, bukan hanya pada bulan puasa dan Lebaran, tapi juga pada masa perayaan Natal dan tahun baru di tahun-tahun tersebut, tingkat inflasi kelompok bahan makanan juga cenderung turun,” kata Enggar.