Ceknricek — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, dibuka menguat seiring meredanya tekanan global. IHSG dibuka pagi ini, Selasa (26/3), sebesar 29,67 poin atau menguat 0,46 persen ke posisi 6.440,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7,2 poin atau 0,72 persen menjadi 1.011,23.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa (26/3), mengatakan, pasar global mengalami koreksi pada perdagangan Senin (25/3), seiring kecemasan ancaman resesi ekonomi Amerika Serikat (AS). Ia memprediksi hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif.
“Namun diperkirakan tekanan terhadap pasar global pada Selasa mereda dan dapat mendorong IHSG bergerak “mixed”, ditopang sentimen musim laporan laba emiten,” ujar Alfiansyah.
Sentimen ketakutan pasar terhadap resesi kembali mencuat seiring dengan pembalikan kurva imbal hasil (yield) pada obligasi AS antara tenor tiga bulan dengan tenor 10 tahun. Pada perdagangan sesi AS Jumat (22/3), yield obligasi AS tiga bulan sempat mencapai 2,492 persen, lebih tinggi dibandingkan yield obligasi AS bertenor 10 tahun di 2,45 persen.
Pembalikan kurva imbal hasil yang telah terbukti menjadi indikator resesi dalam setidaknya 18 bulan ke depan menjadi pemicu terjadinya koreksi pada bursa saham global pada awal pekan ini.
Untuk bursa regional Asia seperti indeks Nikkei pagi ini menguat 391,64 poin (1,87 persen) ke 21.368,75, indeks Hang Seng menguat 155,1 poin (0,54 persen) ke 28.678,45, dan Straits Times menguat 21,66 poin (0,68 persen) ke posisi 3.204,58.