Ceknricek — Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta akhir pekan ini, Jumat (29/3), menguat tipis seiring tren pelemahan yang terjadi dalam sepekan. Rupiah menguat satu poin menjadi Rp14.242 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.243 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen positif bagi rupiah yaitu terkait perang dagang antara AS dan Cina yang kini berpotensi damai.
“Sentimen ini terbukti ampuh melemahkan dolar AS setelah perundingan yang semakin positif. Yang kurang, tinggal pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian damai dagang,” kata Ibrahim.
Lebih lanjut British Exit (Brexit) yang masih abu-abu hingga kini masih menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
“Benang kusut Brexit yang sepertinya semakin mustahil diurai, bisa membuat pelaku pasar lagi-lagi memilih bermain aman. Jika ini terjadi, maka bukan kabar gembira bagi IHSG dan rupiah,” ungkap Ibrahim.
Sedangkan untuk dolar AS menguat terhadap dolar Hongkong dan yen, namun melemah terhadap yuan, won, dolar Singapura, dan baht. Perlu diketahui, rupiah pagi ini dibuka menguat Rp 14.242 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.223 per dolar AS hingga Rp14.246 per dolar AS.
Untuk kurs tengah Bank Indonesia rupiah masih menguat menjadi Rp14.244 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.255 per dolar AS. (Antara)