Ceknricek — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, pelajar, santri, dan pekerja, termasuk para Aparatur, dan Polri. Salah satunya di Provinsi Sulawesi Utara dimana telah selesai dibangun pada tahun 2018 sebanyak 4 rumah susun (rusun) dan 132 rumah khusus (rusus).
Empat rusun yang selesai dibangun adalah Rusun Pekerja di Kelurahan Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Rusun ASN di Kelurahan Ronotana, Kecamatan Sario, Kota Manado, Rusun IAIN Manado, dan Rusun Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT).
Sumber : Kementerian PUPR
“Pembangunan Rusun maupun rusus merupakan bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni bagi MBR, mahasiswa, pelajar, santri, ASN, TNI/Polri, dan nelayan maupun petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (1/4).
Rusun pekerja di Kelurahan Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa dibangun setinggi tiga lantai dengan jumlah 42 unit tipe 36. Anggaran pembangunan rusun sebesar Rp13,3 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Sumber Alam Sejahtera.
Kemudian rusun ASN di Kelurahan Ronotana, Kecamatan Sario, Kota Manado, dibangun empat lantai dengan jumlah 58 unit tipe 36. Pembangunan rusun membutuhkan anggaran sebesar Rp16,5 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Robinson Maju Bersama. Pembangunan rusun bagi ASN dilakukan karena banyak ASN yang belum memiliki hunian yang layak.
Sumber : Kementerian PUPR
“Ketersediaan hunian akan mendukung ASN dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Penyediaan rusun juga bertujuan mendukung SDM di Sulut melalui pembanguan rusun mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado. Rusun dibangun empat lantai dengan 50 unit tipe 24 yang dikerjakan PT Malta Cemerlang Abadi dengan anggaran Rp11,6 miliar. Kemudian Rusun Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) di Kota Tomohon dibangun 3 lantai dengan jumlah 37 unit tipe 24. Biaya pembangunan sebesar Rp10,8 miliar.
Sumber : Kementerian PUPR
Rusun yang dibangun telah dilengkapi dengan listrik, air, prasarana dan utilitas (PSU) lanskap, serta mebel seperti tempat tidur bertingkat beserta kasur dan lemari pakaian.
Selain rusus dan rusun, Kementerian PUPR juga membangun rumah khusus bagi nelayan di Sulut. Rusus nelayan dibangun di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan dengan anggaran Rp5,35 miliar dan rusus di Kelurahan Motongkad Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolmong Timur anggarannya Rp5,39 miliar.
“Masing-masing rusus dibangun 50 unit rumah tipe 28 yang telah dilengkapi PSU, seperti jalan lingkungan, drainase, listrik, dan air yang diharapkan meningkatkan kenyamanan penghuni. Pembangunan rusus bertujuan agar nelayan memiliki rumah layak huni dan mengatasi kawasan kumuh di pesisir laut,” ujar Basuki.
Selain untuk nelayan, Kementerian PUPR juga membangun 32 unit Rusus bagi masyarakat di Pulau Siau, Kabupaten Siau Taguladang Biaro dengan biaya Rp7,4 miliar.