Ceknricek.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara buka bersama yang digelar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di halaman Monas, Jakarta, Kamis (16/5) sore.
Dalam acara bernuansa “outdoor” itu, Jokowi hadir di lokasi sekitar pukul 17.10 WIB. Mengenakan baju koko putih dan balutan jas biru tua lengkap dengan peci hitam, kedatangannya disambut oleh kelompok marawis dan hadroh sinergis TNI-Polri.
Di samping Jokowi tampak Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, diiringi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Mereka berjalan menuju panggung utama.
Sumber: Ashar/Ceknricek.com
Presiden tampak melempar senyum ke arah prajurit TNI dan Polri yang duduk di sisi kanan dan kirinya. Mantan gubernur DKI Jakarta itu kemudian disambut sebelum naik ke panggung utama.
Sebelum Jokowi tiba, sejumlah menteri dan pimpinan lembaga tinggi negara lebih dahulu hadir. Mereka antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. Tampak pula Menteri Desa Eko Putro Sanjoyo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Jaksa Agung M. Prasetyo, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, berserta para kepala staf angkatan darat, udara, dan laut.
Sumber: Ashar/Ceknricek.com
Acara buka puasa bersama diawali pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan sambutan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Setelah itu Presiden Jokowi diminta memberikan sambutan.
Jokowi menekankan pentingnya sinergi dan soliditas antara TNI dan Polri. “Stabilitas politik dan keamanan adalah syarat mutlak pembangunan bangsa Indonesia. Itu tidak bisa terjadi, stabilitas keamanan dan politik, kalau TNI Polri tidak solid dan bersatu,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pemerintah bisa bekerja membangun negara karena TNI dan Polri sangat solid. Ia mengajak prajurit TNI dan Polri untuk terus merangkul elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa. “Menghalau paham dan kekuatan yang tidak sesuai konstitusi, Pancasila, dan memangkas bibit terorisme yang mengancam stabilitas dan keutuhan NKRI,” ucapnya.