Ceknricek.com — Hasil RUPS Garuda Indonesia 19 April telah mengakomodasi sebagian tuntutan mereka. Namun, Sekretariat Bersama Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) belum puas. Sekber mengharapkan direksi cukup enam dari sembilan yang ada. Yang dikabulkan RUPS 8 direksi, copot satu dari sebelumnya.
Mereka kembali mengancam akan mogok apabila semua tuntutannya tidak dipenuhi. Rabu (2/5) siang Sekber Serikat Pekerja akan menyelenggarakan konferensi pers untuk menyampaikan ulang tuntutannya. Dalam undangan konferensi pers yang diterima redaksi Selasa (1/5), mereka menyampaikan kembali keprihatinannya atas kinerja keuangan dan operasional Garuda Indonesia yang semakin merosot.
Ini pernyataan sikap mereka selengkapnya Januari lalu.
“Terjadi penurunan kinerja keuangan dan operasional yang berdampak pada penurunan dan pembatalan penerbangan dan yang paling signifikan. Ini terjadi sejak April tahun lalu,” tulis Sekber Serikat Pekerja. Surat pernyataan itu ditandatangani Ketua Umum Serikat Karyawan (SEKARGA) Ahmad Irfan, dan Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Capt Bintang Hardiono.
(Baca : Garuda, Ancaman Mogok Setelah RUPS)
Selain soal keuangan, Sekber Serikat Karyawan juga mempersoalkan struktur organisasi yang gemuk. Mereka menilai jumlah direksi cukup enam orang dengan menghapus posisi direktur cargo, produksi dan service dihapus.
Alasan Sekber, perampingan struktur tersebut untuk mengefisienkan biaya organisasi direksi dan menghindari terjadinya tumpang tindih kebijakan antarunit direksi, yang tidak sesuai dengan peran dan fungsinya. “Ini sangat berbahaya bagi kelangsungan perusahaan ke depannya,” tulis pernyataan tersebut.
Mereka juga menuntut, pergantian direksi mengutamakan profesionalitas dan berasal dari internal PT Garuda Indonesia. Ini untuk menjaga kelangsungan bisnis Garuda dengan berkomitmen menjaga safety.
(Baca Juga : Garuda, Bayar Utang Tarik Utang)
Tuntutan lain: Direksi Garuda, harus merupakan individu yang benar- benar mengerti tentang aturan penerbangan, proses bisnis dunia penerbangan, dan mentaati Perjanjian Kerja Bersama/Perjanjian Kerja profesi.
Tuntutan di atas penting digarisbawahi karena menurut Sekber, direksi selama ini hanya singgah sebentar di perusahaan ini.
(Baca Juga : 4 Fakta Unik Maskapai Garuda Indonesia)
Delapan anggota Direksi hasil RUPS 19 April. Pahala N. Mansury (Direktur Utama), Triyanto Moeharsono (Direktur Operasi), I Wayan Susena (Direktur Teknik), Linggarsari Suharso (Direktur Umum dan SDM), Nina Sulistyowati (Direktur Niaga Domestik), Sigit Muhartono (Direktur Kargo & Niaga Internasional), Nicodemus P. Lampe (Direktur Layanan), dan Helmi Imam Satriyono (Direktur Keuangan & Manajemen Risiko).