Ceknricek.com – Bentrok di Buton antara dua desa yaitu Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6) mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan sebanyak 87 unit rumah dibakar.
Dilansir Antara, Jumat (7/6) setelah keributan antar pemuda dari dua desa berbeda wilayah tersebut ratusan warga terpaksa mengungsi di Desa Laburunci, Buton.
Dinas Kesehatan Kabupaten Buton menyebutkan dua korban meninggal dunia akibat bentrok antarwarga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya daerah itu.
Polisi Masih Mengejar Provokator
Aparat kepolisian masih mengejar provokator terjadinya pengrusakan dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan terbakarnya puluhan unit rumah warga dua desa di Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart di Kendari, Kamis malam, mengatakan, penyidik sedang mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap pelaku pembakaran rumah dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa tersebut.
“Prioritas menenangkan warga agar tidak terhasut informasi yang meresahkan . Polisi bekerja mengumpulkan bukti, termasuk mengorek informasi dari saksi yang menyaksikan peristiwa memilukan tersebut,” kata Goldenhart.
Warga yang Rumahnya Terbakar Akan Dapat Kompensasi dari Pemerintah
Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto mengatakan warga yang kehilangan rumah karena terbakar akibat bentrok antarwarga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya Kabupaten Buton akan mendapat kompensasi dari pemerintah.
“Saya sudah koordinasi dengan gubernur. Gubernur akan memberikan kompensasi dan penggantian,” ujar Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto, di Buton, Kamis.
Kapolda yang turun langsung meninjau kerusuhan dengan didampingi Bupati Buton La Bakri mengatakan, kerusuhan yang terjadi itu mengakibatkan 87 unit rumah warga terbakar.
“Kerugian-kerugian silahkan disampaikan kepada Pemda,” ujarnya.
Kapolda juga mengatakan, pihaknya bersama TNI akan bersama-sama membangun rumah-rumah korban kebakaran itu.
“Kami harapkan dan mohon dengan sangat kepada masyarakat kedua belah pihak supaya menahan diri. Apalagi ini adalah hari yang sangat kita tunggu-tunggu yaitu hari yang fitri (Lebaran Idul Fitri),” ujarnya.