Ceknricek.com — Ketua MPR, Zulkifli Hasan menerima kedatangan 15 delegasi Kongres Rakyat Nasional Cina di Komplek Parlemen, Senayan. Kedatangan rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Cina, Ji Bingxuan, itu dalam rangka kunjungan diplomasi ke Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut disampaikan, hubungan Indonesia-Cina merupakan hubungan yang sangat penting dan telah terjalin sejak lama. Menurut Zulkifili, hubungan kedua negara bahkan sudah terjalin sejak masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Dia berharap kehadiran mereka dapat meningkatkan hubungan antarparlemen, antarpemerintahan, dan masyarakat. “Kita mendukung kerja sama dalam berbagai bidang ditingkatkan,” ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/6).
Zulkifli menceritakan kepada para tamunya, dulu Ketua Kongres Rakyat Tiongkok pernah datang ke MPR dan melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia. Sebaliknya, MPR pernah berkunjung ke Cina dan mendapat sambutan baik. Bagi Zulkifli, Cina bukan negara yang asing. Sejak tahun 1984, ia sudah mengunjungi negeri berjuluk Negara Tirai Bambu itu.
Saat ini, banyak wisatawan dari Cina yang berlibur ke Indonesia. Mereka datang ke Bali, Yogyakarta, Lombok, serta tempat wisata lain seperti Manado, Sulawesi Utara. Meningkatnya wisatawan Cina disinyalir karena pemerintah Indonesia menerapkan bebas visa.
Zulkifli berharap pemerintah Cina memperlakukan hal yang sama, membebaskan visa bagi orang Indonesia. Ia sepakat hubungan kedua negara dalam dunia pariwisata harus ditingkatkan. “Salah satu caranya pemberlakuan bebas visa bila hendak ke Cina. Saya ingin kebijakan bebas visa untuk orang Indonesia diberlakukan,” katanya.
Foto : Doc. MPR
Menyinggung isu ketidakadilan bagi Muslim Uighur, dalam kesempatan tersebut Hidayat Nur Wahid mengatakan Indonesia adalah negara yang penuh toleransi. Semua agama termasuk Konghucu bebas menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan. Untuk itu, ia mengharapkan keberadaan umat muslim di Cina juga diperlakukan sama, diberi kebebasan untuk melakukan ibadah.
Pernyataan Hidayat Nur Wahid mendapat ditanggapi Ji Bingxuan. Menurut dia, Cina menghormati keberadaan umat Islam yang ada di sana. “Kami menghormati peradaban Islam, peradaban Islam sangat penting di dunia. Di Cina, umat Islam diberi kebebasan melakukan ibadah,” kata Ji Bingxuan seperti disampaikan Zulkifli.
Dalam kesempatan tersebut, Ji Bingxuan menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan MPR yang telah meluangkan waktu menerima dan menyambut kedatangannya.
Ji Bingxuan mengaku baru kali ini berkunjung ke Indonesia. Ia menyebut menginap di salah satu hotel dengan kamar di lantai paling atas. Dari kamar tempat menginap ia melihat gedung-gedung tinggi di Jakarta. Ji Bingxuan menyebut Jakarta kota metropolitan modern.
Pada pertemuan tersebut Zulkifli Hasan didampingi para Wakil Ketua MPR Mahyudin, E. E. Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, Oesman Sapta, serta para Pimpinan Fraksi MPR.