Ceknricek.com — Hillary Brigitta Lasut anggota DPR RI termuda periode 2019-2024 memastikan akan menelaah sejumlah revisi undang-undang yang menjadi kontroversi dan ditentang secara luas oleh masyarakat.
“Sebenarnya yang perlu diperbaiki dalam masalah RUU itu adalah sosialisasi. Menurut saya sosialisasi kurang dan wajar membuat mahasiswa bersuara secara lantang,” ujar Hillary di Gedung DPR/MPR Senayan, Selasa (1/10). Anggota DPR yang diusung Partai Nasdem ini berharap bisa masuk di Komisi III yang membawahi bidang hukum, hak asasi manusia, dan keamanan.
Terkait penampilannya yang menjadi sorotan, Hillary yang mengenakan kebaya biru dan kuning mengaku bangga bisa menghadirkan identitas partai dan daerah pemilihannya dalam satu busana.
“Ini adalah kebaya Sulawesi Utara yang dikenal semua orang di sana. Untuk pakaian bagian bawah saya memakai kain bentenan kuning dengan pola pohon kelapa sebagai identitas utama Sulawesi Utara. Pakaian ini membawa identitas daerah asal saya sekaligus identitas partai yang berwarna biru dan kuning,” kata Hillary.
Hillary menegaskan, busana yang dikenakannya dalam pelantikannya sebagai anggota DPR, menjadi simbol pengingat bahwa dirinya adalah wakil rakyat yang harus mengedepankan kepentingan rakyat.
Baca Juga: Ini Dia Anggota DPR Termuda Periode 2019-2024
Ia mengatakan pakaian tersebut didesain oleh desainer lokal dari Sulawesi Utara. “Desainer pakaian ini juga antusias saat tahu saya akan dilantik di Jakarta. Mereka juga semangat mempromosikan daerah Sulawesi Utara,” ungkap Hillary.
Hillary terpilih menjadi anggota DPR RI dalam usia 23 tahun dari daerah pemilihan Sulawesi Utara. Ia berhasil meraih sebanyak 70.345 suara. Perempuan kelahiran Manado 22 Mei 1996 ini adalah putri Bupati Kepulauan Talaud terpilih 2019-2024, Elly Engelbert Lasut. Sedangkan ibunya, Telly Tjanggulung, merupakan Bupati Minahasa Tenggara 2008-2013.
Hillary aktif dalam berbagai organisasi sejak masa sekolah. Saat SMA, ia pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Lulus SMA, ia mengambil studi S1 Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH), sebelum mengambil program S2 di Washington University.
“Kalau di Partai Nasdem kita itu diminta memberikan tiga pilihan. Pilihan saya itu di Komisi III karena background saya hukum, Komisi I untuk pertahanan karena masih di koridor yang sama, dan Komisi X supaya bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan bisa bergerak lebih banyak di sana (daerah pemilihannya),” katanya.
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.