Ceknricek.com — Bagi Anda pecinta film laga, siapa yang tak kenal aktor legendaris Bruce Lee. Lewat keahliannya dalam seni bela diri tersebut, ia pun sukses di dunia perfilman dan turut mempopulerkan kungfu ke seantero dunia.
Namun, di balik kelihaian Bruce Lee, ada salah satu sosok yang tak bisa dilupakan, ia adalah Yip man, atau Ip Man, yang merupakan master bela diri aliran Wing Chun yang turut menempa Lee hingga Ia menjadi legenda.
Master kungfu yang meninggal hari ini 47 tahun yang lalu, tepatnya pada 2 Desember 1972, ini memiliki kisah yang patut disimak, sehingga dirinya meninggalkan salah satu warisannya kepada dunia: seni bela diri pertarungan jarak dekat, Wing Chun.
Kisah Awal Yip Man
Ip Man lahir pada 1 Oktober 1893 di Foshan, Provinsi Guangdong, China, dari pasangan Yip Oi-dor dan Ng Shui. Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara: Yip Kai-gak (kakak laki-laki), Yip Wan-mei (kakak perempuan), Yip Wan-hum (adik perempuan).
Di Foshan, keluarga Yip man cukup dipandang, karena termasuk salah satu keluarga yang kaya pada masanya. Dia pun tumbuh sebagai anak yang terdidik dan cerdas dan memiliki minat pada kungfu sejak kecil.
Pada usia sembilan tahun, selain menerima pendidikan tradisional Tiongkok, Ip juga belajar bela diri Wing Chun kepada Chan Wah-shun. Nama terakhir ini ialah seorang tokoh bela diri setempat yang pada waktu itu telah sepuh dan berusia 70 tahun.
Setelah tiga tahun belajar, karena gurunya semakin tua, Ip kemudian berguru kepada murid kedua guru Chan yang bernama Ng Chung Sok. Ip man menempa ilmu selama tujuh tahun hingga akhirnya pindah ke Hong Kong untuk melanjutkan pendidikan.
Pada umur 15 tahun, di Hong Kong, Ip melanjutkan pendidikan di St. Stephen’s College, sebuah sekolah menengah untuk keluarga kaya dan orang asing di negeri tersebut. Di sinilah Ip Man kemudian berkenalan dengan Lai, seorang teman sekelasnya di sana.
Suatu hari, bersama Lai, Ip menolong seorang perempuan yang sedang dipukuli oleh seorang polisi asing dan mereka kemudian terlibat perkelahian. Ip lalu membela diri dengan Wing Chun hingga menumbangkan polisi tersebut.
Baca Juga: Jalan Panjang Aktor Laga Komedi Jackie Chan
Mengetahui bahwa Ip memiliki seni ilmu bela diri, Lai mengundang Ip Man untuk bertemu seseorang yang juga ahli dalam bela diri tersebut, yang merupakan rekanan dari ayahnya. Ip pun menyambut tawaran itu dengan antusias.
Maka, pada suatu hari datanglah Ip ke rumah Lai untuk bertemu orang yang dibicarakan oleh temannya. Laki-laki bernama Leung Bik itu pun bertanya pada Ip, ilmu bela diri apa yang telah dipelajarinya dan memintanya untuk memperagakan beberapa jurus.
Setelah melihat beberapa jurus Ip dan mengatakan bahwa jurus-jurusnya tidak terlalu hebat, Leung Bik kemudian mengajak Ip untuk sparing. Darah muda Ip tentu saja menggelegak mendengar hal ini. Ia pun segera menyerang Leung Bik.
Namun yang terjadi ternyata dengan mudah Ip dirobohkan oleh Leung Bik hanya dengan dua pukulan saja. Ip tentu saja syok melihat latihan kerasnya selama ini dapat dengan mudah dilkalahkan oleh lelaki tersebut, hingga ia sempat tertekan untuk tidak kembali melatih kungfu setelah kekalahan tersebut.
Selang beberapa minggu, Lai memberitahu Ip, sejatinya Leung memuji teknik bela dirinya. Tapi Ip kadung malu dan menganggap omongan Lai hanyalah basa-basi, hingga kemudian Lai mengatakan sebuah rahasia, bahwa Leung Bik yang ia lawan merupakan anak dari Leung Jan, sosok yang melatih Chan wah-sun, guru Ip.
Dari sinilah, Ip kemudian kembali belajar kungfu kepada Leung Bik hingga sang guru wafat pada 1911. Karena sering berlatih Wing Chun, pendidikannya di St. Stephen’s College menjadi sering ditinggalkan dan berada di titik kritis.
Menjadi Polisi dan Akhir Hayat
Pada tahun 1917, Ip kembali ke kampung halamannya di Foshan, China, untuk menjadi seorang polisi di bawah pemerintahan partai Nasionalis Tiongkok yang memerintah pada waktu itu. Selain itu ia juga mengajarkan privat Wing Chun kepada para bawahan, kerabat, dan teman-teman dekatnya. Meski demikian, Ip Man tidak secara resmi membuka perguruan Wing Chun.
Di Foshan, Ip kemudian menikah dengan Cheung Wing-sing dan dianugerahi empat anak, yakni: Ip Chun, Ip Ching, Ip Nga-sum, dan Ip Nga-wun.
Pada masa peperangan Tiongkok-Jepang Kedua, Ip tinggal dengan Kwok Fu, salah seorang muridnya. Setelah perang selesai, Ip kemudian kembali lagi ke Foshan untuk melanjutkan kariernya sebagai polisi.
Pada akhir tahun 1949, Partai Komunis China memenangkan perang antar penduduk di China, sedangkan Ip Man yang menjadi petugas untuk oposisi partai politik Kuomintang, memutuskan untuk pergi kembali ke Hong Kong tanpa keluarganya saat komunis tiba di Foshan.
Di Hong Kong, Ip kemudian mulai membuka sekolah seni bela diri Wing Chun. Pada awalnya, bisnisnya tidak berjalan lancar, karena rata-rata murid-muridnya hanya tinggal untuk beberapa bulan saja karena sudah merasa dapat berlatih sendiri.
Baca Juga: Mengenal Silat Beksi Asli Betawi
Sekolah tersebut pun sempat pindah sebanyak 2 kali, pertama ke Hoi Tan Street di Sham Shui Po, lalu ke Lee Tat Street di Yau Ma Tei. Beberapa murid Ip Man akhirnya dapat meraih kemenangan dalam pertandingan dengan perguruan seni bela diri lainnya, sehingga menaikkan reputasi Ip Man sebagai seorang master Wing Chun.
Tahun 1967, ketika usia Ip telah memasuki umur 69 tahun, dan persoalan ekonomi sedang melanda kehidupannya karena ketergantungannya terhadap opium, Bruce Lee, salah satu muridnya yang kala itu sudah tenar kemudian menginisiasi pembangunan Ving Tsun Athletic Association (VTAA) untuk membantu keuangan Ip.
Lima tahun berjalan setelah itu, tepat hari ini, 47 tahun yang lalu, 2 Desember 1972, Ip meninggal dunia akibat sakit kanker tenggorokan yang telah dideritanya sejak lama. Jenazahnya kemudian dimakamkan di area Wo Hop Shek, Hong Kong.
Enam pekan sebelum ia wafat, Ip sempat meminta anaknya dan seorang murid untuk merekamnya melakukan gerakan Wing Chun. Video itu tersimpan dengan baik hingga kini dan dapat dilihat di YouTube.
Beberapa film yang terinspirasi atas perannya dalam seni bela diri telah dirilis, termasuk The Legend is Born: IP Man (2010) besutan Herman Yau, dan The Grandmaster (2013) yang disutradarai oleh Wong Kar Wai.
Kisah Ip Man juga didramatisasi dalam film trilogi Ip Man yang dibintangi Donnie Yen. Film keempatnya rencana akan keluar pada 20 Desember mendatang.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini