Ceknricek.com — Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, melakukan ground breaking pembangunan fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik skala perkotaan di Krukut, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (8/12). IPAL ini bukan hanya pengolahan air limbah, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas edukasi dan hiburan.
“Fasilitas ini merupakan keberlanjutan pengoperasian IPAL modern yang sudah dimulai sejak Januari 2019. Sebelumnya, PD PAL Jaya menggunakan teknik konvensional dan bergabung dengan pengendali banjir. Seperti diketahui teknik konvensional memiliki kelemahan karena memerlukan tempat yang luas sehingga kurang efisien. Sedangkan IPAL Krukut ini hanya memerlukan sekitar 2.000 meter persegi saja yang sangat tepat untuk minimnya lahan di perkotaan,” kata Anies dalam keterangan resminya.
Anies mengatakan, urgensi instalasi pengolahan air limbah perkotaan sangat membutuhkan perhatian dari banyak pihak, salah satunya Pemprov DKI Jakarta.
“Ini (IPAL) penting sekali bagi Jakarta, kita di Jakarta sebagai kota besar perlu secara serius mengelola limbahnya. Dengan dibangun instalasi ini harapannya nanti limbah air di jakarta bisa diolah dan digunakan kembali,” ujar Anies.
IPAL Krukut yang merupakan IPAL dengan teknologi paling mutakhir di Indonesia ini dirancang sebagai tempat pembelajaran sehingga memudahkan bagi siswa dan warga, bahkan pengelola limbah dari kota lain untuk belajar mengembangkan pengolahan limbahnya.
“Tempat ini lokasinya strategis berada di samping Jalan Sudirman jadi siapa saja bisa mampir untuk menyaksikan proses pengolahan limbah sebagai bahan pembelajaran,” terang Anies.
Selesai Pertengahan 2021
Direktur Utama PD PAL Jaya Subekti mengatakan pembangunan fasilitas IPAL Krukut ini akan berlangsung selama 18 bulan atau berakhir di periode pertengahan tahun 2021. Menurut dia, dengan adanya fasilitas IPAL ini, dapat mewujudkan Proyek Strategis Nasional, melestarikan lingkungan hidup, meningkatkan kesehatan masyarakat, sebagai sarana edukasi dan hiburan pada pengolahan air limbah di Jakarta.
“Direksi PD PAL Jaya mengharapkan dukungan semua stakeholder untuk membantu terlaksananya penyediaan sarana sanitasi menuju terwujudnya PAL Jaya Hebat Jakarta Sehat. Perlu juga kepedulian masyarakat terhadap air limbah, kepedulian ini yang harus ditingkatkan. Sehingga, air limbah yang dibuang itu melalui jaringan perpipaan,” kata Subekti.
Baca Juga: Anies, Pemprov DKI Akan Kolaborasi Dengan Pelajar Kembangkan Inovasi Baru
Untuk diketahui, sejauh ini, terdapat dua pendekatan pengolahan limbah yang dilakukan oleh PD PAL Jaya, yaitu pendekatan perpipaan dan non perpipaan. Pada pendekatan perpipaan, pertama dilakukan pengembangan zona 0, yaitu adanya konstruksi sembilan paket pekerjaan untuk pipa utama, tujuh paket DED untuk pipa sekunder, operasional fasilitas IPAL Setiabudi sejak Januari 2019, dan pembangunan IPAL Krukut.
Selanjutnya, peningkatan kualitas hasil olahan air limbah dengan penyediaan IPAL berteknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) yakni reaktor dimana mikrobiologi tumbuh di permukaan media tertentu kemudian membentuk lapisan film yang berfungsi sebagai semacam filter untuk air limbah. Teknologi MBBR berkapasitas 250 liter per detik.
Selain itu, rutin membersihkan jaringan pipa air limbah, pengadaan peralatan pemeliharaan jaringan untuk melayani pelanggan air limbah perpipaan di jalan sempit/gang, pengembangan on-site melalui revitalisasi tangki septik, komunal maupun interceptor, dan penyusunan GIS. Adapun wilayah yang sudah terlayani sistem perpipaan, yaitu Kecamatan Setiabudi, Kecamatan Tebet, Kawasan mega Kuningan, Kawasan SCBD wilayah Gatot Subroto, Senayan, Bendungan Hilir, Karet.
Sementara itu, pada pendekatan non perpipaan yang dilakukan diantaranya, pembuatan tangki septik modifikasi BIOPAL (tipe 1, tipe 2 dan paket hemat) untuk melayani buangan air limbah dari rumah tangga dan niaga kecil, pembangunan mini komunal, dan interceptor di kawasan Kali Item, meningkatkan performa Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Duri Kosambi dan IPLT Pulo Gebang, dan sosialisasi layanan penyedotan terjadwal melalui program Grebeg L2T2.
Adapun jumlah pelanggan PD PAL Jaya tahun 2019 sebanyak 2.715 pelanggan per unit (12.864.151 m²). Sedangkan, cakupan layanan air limbah sampai dengan Triwulan III tahun 2019 mencapai 22,08 persen atau melayani 1.286.415 penduduk DKI Jakarta.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini