Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • MUI Tuntut Dunia Bertindak Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
  • DPR Setujui RUU TNI Disahkan Jadi Undang-Undang
  • G-Dragon Akan Konser di Indonesia pada 26 Juli 2025
  • Cetak Rekor Baru! Harga Emas Antam Nyaris Tembus Rp1,8 Juta per Gram
  • Denyut Kerakyatan di Sekitar Veteran
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

SEA Games: Posisi Keempat Bukan Aib

Opini December 12, 20195 Mins Read

Ceknricek.com — Kontingen Indonesia merebut posisi empat daftar perolehan medali SEA Games 2019 di Filipina. Atlet Merah Putih mendulang 72 emas, 83 perak, 111 perunggu. Total jenderal 266 medali. Lumayan. Capaian ini sudah melampaui target yang dipasang oleh Komandan Kontingen (CdM), Menpora, bahkan Presiden Joko Widodo.

Asal tahu saja, dalam adu jago bidang olah raga se-Asia Tenggara ini CdM hanya menargetkan 45 emas, target Menpora 54 keping, dan Presiden Jokowi menargetkan 60 medali emas. Target yang pesimistis. Hasilnya, lebih dari itu.

Sumber: Okezone.com

Bagi Indonesia, capaian SEA Games di Filipina ini lebih baik dibanding SEA Games tahun 2017 di Malaysia. Kala itu, Indonesia menorehkan prestasi terburuk sepanjang keikutsertaannya di SEA Games sejak tahun 1977. Atlet Indonesia hanya bisa duduk di peringkat kelima dengan perolehan 38 medali emas, 63 medali perak, dan 90 medali perunggu.

Kendati demikian, publik tentu bertanya, mengapa dalam SEA Games di Filipina ini Indonesia hanya ranking empat? Pertanyaan itu wajar saja. Soalnya, pada Asian Games yang kontingennya meliputi seluruh negara di Benua Asia, Indonesia duduk di peringkat keempat dari total 37 peserta dengan perolehan 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

Sumber: Istimewa

Kala itu, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara terbaik dalam ajang empat tahunan itu. Logikanya, mestinya Indonesia bisa melibas semua negara ASEAN pada SEA Games ke-30 ini. Masalahnya memang tidak sesimpel itu.

Baca Juga: Indonesia vs Thailand, Nostalgia Kejayaan Tim Garuda di SEA Games 1991

Asian Games sangat berbeda dengan SEA Games. Mayoritas cabang pertandingan Asian Games adalah cabang-cabang Olimpiade. Sementara, mayoritas cabang SEA Games adalah cabang-cabang pilihan tuan rumah. Hanya ada 30-an cabang Olimpiade dari 56 cabang di SEA Games 2019. Alhasil, tuan rumah sangat diuntungkan untuk mencapai prestasi terbaik.

Sumber: tempo

Di samping itu, selain faktor bukan tuan rumah, ada perbedaan nyata antara kontingen Indonesia saat ini dan sebelum-sebelumnya. Pada edisi SEA Games yang lalu-lalu, kontingen Indonesia selalu didominasi para atlet senior. Kali ini, pemangku kepentingan di bidang olahraga memberikan instruksi khusus untuk menggunakan atlet muda atau pelapis.

Strategi itu diambil bukan karena meremehkan SEA Games 2019, melainkan demi proses regenerasi. Adapun atlet senior difokuskan pada ajang lebih besar, seperti Asian Games dan Olimpiade. Para atlet muda yang turun nanti sebagian besar belum punya pengalaman berlaga di ajang multicabang internasional seperti SEA Games. Oleh karena itu, harus dimaklumi jika para atlet muda itu belum bisa berbuat banyak.

Kontingen Indonesia yang dikirim ke ajang SEA Games yang digelar pada 30 November hingga 11 Desember 2019 ini berjumlah 841 atlet. Mereka mengikuti 45 cabang olahraga (cabor) dari total 56 cabor yang dipertandingkan.

Bukan Lagi Aib

Lepas apa pun dalihnya, lewat ajang SEA Games ini publik menyaksikan dalam hal urusan olahraga era Orde Baru lebih baik. Pada zaman Orde Baru, Indonesia selalu jadi langganan juara umum SEA Games. Cuma dua kali Indonesia jadi peringkat kedua. Tahun 1985 dan 1995. Dua-duanya digelar di Bangkok.

Kala itu, jangankan juara kelima, peringkat kedua pun sudah dianggap aib. Bahkan sampai Presiden Soeharto merasa risau melihat hal itu. Mangombar Ferdinand Siregar dalam buku “Guru-Guru Keluhuran, Rekaman Monumental Anak tiga Zaman” yang diterbitkan Kompas menulis, Menpora Abdul Gafur langsung dipanggil untuk memberikan laporan lengkap soal turunnya peringkat Indonesia. “Presiden Soeharto amat risau dengan kegagalan Indonesia meraih juara umum SEA Games XIII di Bangkok,” tulis tokoh olahraga Indonesia ini yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: SEA Games Filipina 2019 Berakhir, SEA Games Vietnam 2021 Menanti

Sumber: Istimewa

Seluruh cabang olahraga dievaluasi habis-habisan. Presiden Soeharto menegaskan jangan sampai kekalahan Indonesia terulang pada SEA Games XIV yang akan digelar di Jakarta tahun 1987. MF Siregar, Menpora Abdul Gafur dan Menkokesra Alamsyah Prawiranegara diperintahkan menyiapkan SEA Games dengan sebaik-baiknya. Semua kementerian di bawah Kemenko Kesra diminta untuk memberikan dukungan penuh pada SEA Games XIV. Bahkan Pak Harto menerbitkan instruksi presiden khusus.

Hasilnya memang sangat membanggakan. Indonesia menang telak dan tak memberi napas lawan-lawannya di SEA Games XIV. Kala itu atlet Indonesia mampu meraih 183 medali emas, 136 medali perak, dan 84 perunggu. Total 403 medali dipersembahkan. Bandingkan dengan juara kedua Thailand yang cuma dapat 63 medali emas dan Malaysia yang dapat 35 medali emas.

Sumber: Istimewa

Prestasi ini terus dipertahankan di setiap SEA Games. Indonesia terus juara umum, kecuali tahun 1995 di Bangkok. Pada 1997 kembali Indonesia membalas dendam dan merebut juara umum.

Namun sejak era reformasi MF Siregar mengaku merasa sedih. Prestasi Indonesia di SEA Games terus menurun. Tak lagi cuma peringkat dua, Indonesia juga merasakan pahitnya posisi tiga dan empat. Parahnya lagi hal itu dianggap sebagai hal yang biasa-biasa saja. “Zaman Pak Harto posisi nomor dua saja sudah dianggap sebagai tamparan pada sebuah bangsa,” tulisnya.

Baca Juga: Di Hari Anak Nasional, Momen Si Kecil Hamli Bertanya Kepada Soeharto

Sejak reformasi tahun 1998, tercatat sudah 10 kali SEA Games digelar. Hasilnya, Indonesia hanya sekali merasakan manisnya juara umum. Itu pun saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games yang digelar di Jakarta dan Palembang.

Sumber: Istimewa

Hasil terakhir SEA Games belakangan ini hendaknya menyadarkan kita untuk berbenah diri. Harus ada evaluasi menyeluruh, dan dibutuhkan komitmen kuat baik dari pemerintah maupun stakeholder untuk menjadikan olahraga sebagai progam strategis.

BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

atlet Indonesia olahraga Opini seagames2019 Soeharto
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Peran Pilot dalam Kepemimpinan Airnav Indonesia:Transformasi Menuju Regulasi Penerbangan yang Lebih Profesional

Negatifnya Polemik RUU TNI

Lantai Bursa Ambruk

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

MUI Tuntut Dunia Bertindak Hentikan Kekejaman Israel di Gaza

Serangan Israel yang kembali berlanjut di Gaza setelah genjatan senjata fase pertama mendapat kecaman dari banyak pihak. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan

DPR Setujui RUU TNI Disahkan Jadi Undang-Undang

July 11, 2025

G-Dragon Akan Konser di Indonesia pada 26 Juli 2025

July 11, 2025

Cetak Rekor Baru! Harga Emas Antam Nyaris Tembus Rp1,8 Juta per Gram

July 11, 2025

Denyut Kerakyatan di Sekitar Veteran

July 11, 2025

Peran Pilot dalam Kepemimpinan Airnav Indonesia:Transformasi Menuju Regulasi Penerbangan yang Lebih Profesional

July 11, 2025

Respons Ayu Ting Ting Setelah Video Dance Cover Direpost Jennie BLACKPINK

July 11, 2025

Negatifnya Polemik RUU TNI

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.