Ceknricek.com — Penikmat film animasi akan disuguhkan film terbaru di periode Natal ini, Spies in Disguise (2019) yang tayang perdana di bioskop Tanah Air, Rabu (25/12). Dengan cerita yang unik, ditambah pemilihan voice cast yang brilian, film ini menawarkan konsep baru yang cukup menghibur para penontonnya.
Jika boleh jujur, film ini sedikit mengingatkan dengan konsep yang coba ditawarkan The Incredibles (2004). Ceritanya sederhana, tidak terlalu berlebihan sebagai film animasi yang bisa dinikmati beragam usia, namun tetap sarat makna dari cerita yang disajikan.
Tentunya film bertemakan mata-mata sudah jamak ditemui. Begitu pula dengan film animasi di tahun ini, ataupun film dengan tema fiksi ilmiah. Namun ketika ketiganya digabung, maka konsep baru ini melahirkan film seperti Spies in Disguise.

Film ini menceritakan tentang kisah seorang mata-mata super dari H.T.U.V., Lance Sterling (suaranya diisi oleh aktor kawakan Amerika Serikat, Will Smith) yang dituduh membelot dan menjual senjata mematikan ke pasar gelap. Hal ini “memaksa”-nya bekerja sama dengan Walter Beckett (Tom Holland), ilmuwan muda yang sebelumnya dipecat oleh Sterling.
Tanpa sengaja, Sterling meminum temuan terbaru Walter, yang mampu merubah bentuk manusia dengan hewan yang DNA-nya digunakan dalam percobaan. Dalam kasus ini, Sterling tanpa sengaja berubah menjadi burung merpati, yang tentunya membuat dirinya kesulitan untuk menyelamatkan dunia dari ancaman penjahat sebenarnya, Killian (Ben Mendelsohn).
Baca Juga: Raline Shah Hadiri Screening “Spies in Disguise” di California
Siapa sangka, ternyata ketika dirinya berubah menjadi merpati, Sterling mempelajari banyak hal. Salah satunya kerja sama tim, lalu juga persahabatan, termasuk bahaya penggunaan senjata mematikan yang ternyata tak hanya berdampak kepada melumpuhkan target semata.

Sebagai film animasi yang penontonnya sebagian besar adalah anak-anak (apalagi diputar di periode liburan Natal dan Tahun Baru), film ini memenuhi persyaratan dasar sebagai film yang layak ditonton kaum anak. Film ini memiliki cerita yang seru dan sarat makna, efek animasi visual yang sederhana namun tetap memukau, serta efek suara yang turut menambah intensitas film ini.
Desain animasi karakter dari film ini ditangani oleh Jose Manuel Fernandez Oli dari Blue Sky Studios, yang sebelumnya studio ini telah memproduksi film-film animasi lainnya seperti Ice Age (2002), Rio (2011) dan Horton Hears a Who! (2008). Penggambaran karakter dari Sterling, Walter dan karakter lainnya memang mengikuti ciri khas dari Blue Sky, yang tetap kental dengan nuansa animasi untuk anak-anak.

Pemilihan voice cast atau pengisi suara yang brilian, membuat para aktor seolah-olah berperan langsung dalam karakter-karakter yang dibuat. Bagi Smith sendiri, Spies in Disguise adalah film animasi kedua yang dibintanginya, setelah Shark Tale pada 15 tahun lalu.
Sementara untuk Holland yang selama ini dikenal sebagai aktor dari Spider-Man, dirinya sebelumnya juga pernah menjadi dubber untuk film animasi Jepang, Arrietty (2010) versi Inggrisnya. Dalam film teranyarnya ini, kesan pemuda polos yang antusias dengan yang dilakukannya, dan tentunya ingin menyelamatkan dunia (seperti Spider-Man) masih kental diperlihatkan Holland.

Sekadar informasi, film ini sendiri terinspirasi dari film animasi singkat, Pigeon: Impossible (2009) karya Lucas Martell. Pengembangan cerita dari Brad Copeland dan Lloyd Taylor sebagai penulis naskah juga menyajikan dialog-dialog yang unik, serta cukup menggelitik termasuk kepada para penonton non anak-anak.
Pada akhirnya, film animasi garapan sutradara Troy Quane dan Nick Bruno ini pantas menjadi salah satu hiburan dalam mengisi liburan Natal dan Tahun Baru ini. Meski tak setenar film-film yang masuk nominasi Golden Globe 2020 seperti Frozen II atau Toy Story 4, film ini masih layak mendapat kesempatan untuk dinikmati, khususnya sebagai film keluarga.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini