Ceknricek.com — Persatuan Agen Wisata Malaysia (Malaysia Association Tour Agency atau MATA) menyambut positif kebijakan pemerintah yang akan membebaskan visa bagi wisatawan dari China dan India mulai Januari 2020. MATA berharap ke depannya akan ada negara-negara lain yang diberikan pengecualian visa.
“MATA juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah karena telah mendengar usulan kami untuk memberikan pengecualian visa lawatan ini,” ujar Presiden MATA, Dato’ Haji Mohd Khalid Bin Harun di Kuala Lumpur, Senin (30/12), seperti dilansir Antara.

Khalid mengharapkan pengecualian visa ini akan mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Malaysia dalam menyambut Tahun Kunjungan Malaysia 2020, yang akan diluncurkan Selasa (31/12). MATA sendiri mengaku berkomitmen untuk bersama pemerintah di dalam membantu mempromosikan Malaysia untuk mencapai target 30 juta kedatangan pelancong tahun depan.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Malaysia menyatakan tujuan utama pemberian fasilitas bebas visa ini ialah untuk mengukuhkan industri wisata dengan memberi kemudahan kunjungan tanpa visa kepada pelancong yang ingin melawat ke Malaysia.
Baca Juga: Gundala Jadi Film Liburan Natal di Malaysia

Meski demikian, pelaksanaan Electronic Travel Registration and Information (eNTRI) bagi wisatawan China dan India mulai 01 Januari hingga 31 Desember 2020 tetap mengikuti peraturan, prosedur dan aturan imigrasi di semua pintu masuk Malaysia. Untuk itu, wisatawan dari kedua negara tersebut tetap perlu melengkapi pendaftaran melalui sistem eNTRI sebagai salah satu langkah pengamanan oleh pemerintah melalui imigrasi.
“Ini demi membuat pemantauan dan verifikasi terhadap pelancong yang menggunakan kemudahan tanpa visa. Selain itu, pelancong juga dikenakan syarat supaya permohonan semula melalui eNTRI hanya boleh dilaksanakan selepas 45 hari dari tarikh pelancong tersebut keluar dari Malaysia,” kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri Malaysia.
Bebas visa ini tak membuat para warga negara asing dari China dan India bisa melenggang bebas ke Negeri Jiran itu. Pasalnya, bisa jadi mereka tetap ditolak masuk, seperti apabila pelancong tersebut masuk dalam daftar hitam atau tergolong dalam kategori imigran larangan yang memohon eNTRI tersebut.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.