Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Di Atas Helikopter, Jokowi-Doni Bahas Vetiver

Opini January 5, 20205 Mins Read

Ceknricek.com — Demi mengetahui bencana bertubi Presiden Joko Widodo segera meminta Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo menemaninya berkunjung ke lokasi-lokasi musibah. Beberapa hari sebelumnya, setidaknya sejak pagi 1 Januari, Doni sendiri selalu berusaha untuk tiba lebih awal sebagai representasi kehadiran negara di lokasi bencana.

Singkat dan cepat, pagi ini, Minggu 5 Januari 2020, tiga unit helikopter TNI-AU sudah standby di Lanud Atang Sanjaya Bogor. Satu heli diantaranya, berisikan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Dari Lanud Atang Sanjaya ke lapangan Helipad di Kecamatan Sukajaya Bogor bisa ditempuh dalam waktu sekitar 20-an menit dengan helikopter kepresidenan Super Puma L-2 AS-332. Apa daya, cuaca jelek mematahkannya.

Setelah terbang, 5 menit menjelang sampai di titik lokasi, helikopter berbendera merah putih dan bernomor ekor H-3204 itu gagal mendarat akibat cuaca jelek. Dua helikopter berisi rombongan lainnya, beberapa menit sebelumnya berhasil mendarat. 

Di Atas Helikopter, Jokowi-Doni Bahas Vetiver
Sumber: Istimewa

Dua-tiga kali pilot helikopter kepresidenan berwarna biru dan strip merah putih itu melakukan approach, sedia mendarat. Sebanyak itu pula percobaan gagal, akibat cuaca buruk. Cuaca berkategori bad weather adalah cuaca yang tak bisa dilawan siapa pun.

Dalam hal itu, “pemegang kekuasaan” adalah pilot. Alhasil, Presiden, Panglima TNI, Menteri PUPR, dan Kepala BNPB pun pasrah ketika pilot memutuskan untuk tidak mendarat, dan kembali ke Atang Sanjaya.

Di landasan helikopter Sukajaya, Bupati Bogor, Kalak BPBD Kabupaten Bogor, para pemangku kepentingan serta para wartawan sempat terbengong-bengong ketika helikopter kepresidenan menjauh dari lokasi pendaratan.

Mereka baru maklum ketika mendapat penjelasan bahwa helikopter kepresidenan gagal mendarat karena cuaca tak memungkinkan. Sejatinya, di Lanud Atang Sanjaya pun Presiden sudah diberi tahu ihwal kemungkinan cuaca jelek dan gagal mendarat di Sukmajaya.

Di Atas Helikopter, Jokowi-Doni Bahas Vetiver
Sumber: Inilahkoran

Baca Juga: Helikopter Presiden Batal Mendarat di Sukajaya, Bogor, Karena Cuaca Buruk

Akan tetapi, Presiden Joko Widodo meminta pilot tetap menuju lokasi bencana dan take a risk. Bahwa kemudian gagal mendarat, karena pilotlah yang memutuskan urung mendarat, karena pilotlah yang mengetahui kondisi bisa dan tidaknya helikopter didaratkan.

Di dalam kabin helikopter, kekecewaan juga merundung para penumpang di dalamnya. Tampak wajah-wajah para petinggi negara yang muram karena urung melihat langsung kondisi rakyat yang tengah didera bencana.

Untuk sesaat, kabin helikopter kepresidenan hening, sampai akhirnya Presiden Joko Widodo yang memecah, dengan melempar pertanyaan kepada Doni Monardo. 

“Pak Doni, apa yang harus dilakukan (untuk mencegah longsor),” kata Presiden. 

Spontan Doni menjawab, “Kembalikan fungsi lahan dengan menanam vetiver, Pak Presiden.”

Di Atas Helikopter, Jokowi-Doni Bahas Vetiver
Sumber: Antara

Vetiver adalah jenis tanaman yang kita kenal dengan nama akar wangi atau narwastu. Tanaman ini adalah sejenis rumput yang berasal dari India. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga dengan sereh atau padi.

Sekalipun berjenis rumput, tetapi  memiliki akar yang menghunjam hingga kedalaman dua sampai dua-setengah meter. Tak pelak, vetiver menjadi pilihan terbaik untuk ditanam di lahan bekas HGU yang telah digunduli, tanpa reboisasi.

“Ribuan lokasi bekas HGU, pohonnya sudah ditebangi dan ditinggal begitu saja,” ungkap Doni.

Bercampur kebisingan suara baling-baling helikopter, mantan Komandan Paspampres itu menyampaikan ke Presiden bahwa sisa-sisa akar pohon yang ditebang, kemudian membusuk dan saat musim hujan tiba dengan curah yang tinggi mengakibatkan rongga tanah rentan longsor. Rumah rumah penduduk pun dengan mudah dan singkat dilumat arus lumpur longsoran yang deras.

Akar wangi, atau vetiver, lanjut Doni adalah pencegah longsor terbaik. “Bioteknologi vetiver sudah diujicoba dan mendapat pengakuan World Bank bahkan PBB. Di banyak tempat dan negara, tanaman ini sudah dikenal luas sebagai tanaman pencegah longsor,” ujar Doni, fasih.

Presiden menarik napas panjang. Ia tampak lega mendapat solusi dari Doni. Sejurus kemudian, Presiden memerintahkan Doni Monardo segera melakukan penanaman vetiver di area gundul, utamanya di lereng-lereng pegunungan. 

Di Atas Helikopter, Jokowi-Doni Bahas Vetiver
Sumber: Antara

Untuk itu, Doni diminta melibatkan anggota TNI yang punya kualifikasi panjat tebing, termasuk kelompok Wanadri kelompok pendaki gunung yang memiliki keahlian mendaki.

Doni tak kalah lega. Ia pun menarik napas panjang penuh antusias. “Tahap awal saya siapkan seratus-ribu bibit akar wangi, Bapak Presiden,” ujarnya.

Tak pelak, Doni mendapat PR agar menanam di daerah dengan tingkat kemiringan tertentu yang dalam kondisi gundul, dan rawan longsor.

Doni menyebut, bukan satu-dua lokasi saja, melainkan terdapat ribuan titik rawan longsor di Tanah Air. Itu semua diawali dengan pemberian HGU kepada perusahaan tanpa kontrol serta kewajiban menghijaukan kembali lahan HGU diabaikan dan telah digunduli semena-mena.

Baca Juga: Presiden Instruksikan Secepatnya Buka Daerah Terisolir Akibat Longsor di Sukajaya

Penggundulan itu sudah terjadi 10 hingga 20 tahun yang lalu, dan tahun-tahun ini baru berdampak longsor. Dengan adanya instruksi presiden untuk menanam akar wangi tadi, diharapkan ke depan tragedi longsor bisa dikurangi, atau bahkan dicegah sama sekali.

“Di sela-sela tanaman akar wangi, akan diseling tanaman keras seperti sukun, aren, dan alpukat. Selain punya nilai ekologis, juga punya nilai ekonomis,” ujar Doni.

Begitulah, pembahasan vetiver di atas helikopter pun menjadi sesuatu yang kongkrit.

Helikopter pun tiba di Lanud Atang Sanjaya. Para penumpang VVIP dan VIP pun turun dengan wajah yang lebih cerah, berkat vetiver calon penyelamat rakyat dari bencana longsor.

Di Atas Helikopter, Jokowi-Doni Bahas Vetiver
Sumber: Ayobogor

Sebagai tambahan informasi, setiba di Atang Sanjaya, Presiden memerintahkan Menteri PU dan Perumahan Rakyat langsung menuju Kecamatan Sukajaya melalui jalur darat untuk memastikan peralatan berat berfungsi optimal sehingga akses menuju dan ke Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dapat dibuka.

Kementerian PUPR mencatat ada enam desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolir akibat jalan akses tertutup longsor yakni Desa Kiarasari, Kiara Pandak, Urug, Cisarua, Cileuksa dan Pasir Madang. Menteri Basuki sejak kemarin (4/1/2020) sesuai arahan Presiden telah mengirimkan 6 alat berat ke lokasi longsor, yaitu 6 excavator, 1 loader, dan 1 buildozer.

BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

#Bogor #donimonardo #Jokowi #Presiden #vetiver longsor Opini sukajaya
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.