Ceknricek.com — Tak cuma Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang dibekuk dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (8/1). Selain Wahyu, KPK juga menangkap tiga orang lainnya berinisial HM, D dan S.
Politikus Demokrat Andi Arief, lewat akun Twitternya, Kamis (9/1), menyinggung dua staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang ikut terseret OTT tersebut. “Jika benar ada dua staf sekjen Hasto Kristiyanto dengan inisial S dan D bersama caleg partai tersebut. Maka apa arti sebuah tangisan,” tulis dia.
Mengutip tempo.co, seorang sumber menuturkan HM diduga adalah caleg PDIP bernama Harun Masiku. Harun adalah calon anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat dari PDIP. Ia diduga akan menyuap Wahyu Setiawan terkait pergantian antar waktu di DPR. Harun diduga akan memberikan uang kepada Wahyu sebesar Rp400 juta lewat dua orang perantara.
Dia maju dari daerah pemilihan Sumatera Selatan I nomor urut 6. Dapil Sumatera Selatan I ini meliputi Kota Palembang, Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara dan Kota Lubuklinggau.
Harun tak terpilih menjadi anggota DPR dalam Pileg 2019. Adapun yang ditetapkan oleh KPU adalah Riezky Aprilia, menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia.
Baca Juga: Djarot Saiful: Tak Ada Bukti Jelas, KPK Tak Diizinkan Geledah Kantor DPP PDIP
Dalam rapat pleno KPU 31 Agustus 2019, PDIP sempat meminta KPU mencoret Riezky Aprilia dari daftar anggota DPR terpilih dan mengajukan nama Harun. Namun, permintaan ini ditolak oleh KPU.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan proses pemeriksaan masih berjalan. “Kami menegakkan hukum kepada siapa yang melanggar tidak melihat asal dan apa parpolnya,” kata dia. Saat ditanya apakah HM merujuk pada Harun Masiku, Ghufron cuma mengatakan, “Kan bisa dilacak dari nama caleg.”
Wahyu Setiawan ditangkap saat akan terbang menuju Belitung. Hingga saat ini, KPK masih memeriksa keempat orang tersebut.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini