Ceknricek.com — Jelang pertandingan semifinal Piala Super Spanyol antara juara La Liga 2018/2019 Barcelona dengan runner-up La Liga di musim yang sama, Atletico Madrid, Kamis (9/1) atau Jumat (10/1) dini hari WIB, Pelatih Barcelona Ernesto Valverde justru mengkritik format baru Piala Super Spanyol.
Tahun ini, format dari Piala Super Spanyol musim ini sendiri berbeda dari musim-musim sebelumnya. Jika sebelumnya Supercopa de Espana atau Piala Super Spanyol ini hanya mempertemukan juara La Liga dan juara Copa del Rey (Piala Raja), maka tahun ini Piala Super diikuti oleh 4 tim.
Mereka adalah Barcelona selaku juara La Liga 2018/2019, Valencia selaku juara Copa Del Rey 2018/2019, serta Atletico Madrid dan Real Madrid selaku runner-up dan peringkat tiga La Liga musim lalu. Tak hanya itu, tahun ini Piala Super Spanyol juga digelar di Arab Saudi.

Menurut Valverde, memainkan kompetisi ini di Arab adalah konsekuensi dari hasrat mencari keuntungan dalam industri sepak bola. Sekadar informasi, pada tahun 2018 lalu Piala Super juga digelar di negara luar Spanyol, tepatnya Maroko meski masih diikuti dua tim, yakni juara La Liga dan Piala Raja.
“Saya tahu ini tentang gairah, tetapi sepak bola akhir-akhir ini adalah sebuah industri. Alasan mengapa kita di sini dan mengapa kita pernah ada di Maroko adalah karena pihak berwenang ingin mencari keuntungan lebih,” kata Valverde dalam konferensi pers menjelang pertandingan semifinal melawan Atletico Madrid seperti dilansir AFP.
Tahun lalu federasi sepak bola Spanyol (RFEF) sepakat menggandakan tim pesertanya dan menggelar kompetisi ini di luar Spanyol secara permanen, selain menggeser waktu penyelenggaraannya dari Agustus menjadi Januari. RFEF sudah meneken kontrak tiga tahun untuk memainkan kompetisi ini di Arab Saudi yang disebut-sebut media Spanyol bernilai 40 juta euro per tahun.

Langkah ini dikritik oleh para pendukung karena mengecualikan basis penggemar tradisional tim dan dari seruan kelompok-kelompok advokasi seperti Amnesti Internasional mengingat catatan buruk HAM Arab Saudi. Valverde juga mempertanyakan hak Atletico dan Real Madrid terlibat dalam kompetisi super ini, padahal musim lalu mereka tidak memperoleh satu pun trofi.
“Bagi saya aneh saja memainkan Piala Super dengan dua tim tamu. Jelas sekali pertandingan ini hanyalah untuk menyenangkan penonton. Padahal dari sudut pandang olahraga hanya ada satu juara liga dan satu juara piala,” sambung sang pelatih.
Sekadar informasi, Barca dan Valencia sama-sama lolos ke Piala Super karena menjadi juara liga dan Copa del Rey, sebaliknya Atletico dilibatkan karena menempati urutan kedua klasemen La Liga musim lalu.
Baca Juga: Main di Arab, Madrid Gasak Valencia demi Raih Tiket Final Piala Super Spanyol
Jatah terakhir sejatinya diberikan kepada runner up Copa del Rey, tetapi posisi ini juga ditempati Barca sehingga jatah ini kosong dan kemudian diberikan kepada Real, peringkat tiga La Liga musim lalu dan semifinalis Copa del Rey musim lalu. RFEF menilai catatan Madrid lebih baik ketimbang semifinal Copa del Rey lainnya, Real Betis.
Meski demikian, keikutsertaan Madrid juga berpotensi tercipta El Clasico di partai final yang rencananya akan digelar pada Minggu (12/1) atau Senin (13/1) dini hari WIB. Apalagi, Madrid terlebih dahulu memastikan diri ke babak final, usai menggasak Valencia 3-1 pada semifinal Rabu (8/1) atau Kamis (9/1) dini hari WIB.
BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini