Ceknricek.com — Sekitar 10 ribu unta terancam ditembak dan dibunuh di wilayah Australia setelah adanya keluhan dari penduduk setempat yang khawatir hewan-hewan ini dapat membahayakan ketika mereka sedang mencari air.
“Mereka berkeliaran di jalanan mencari air. Kami khawatir tentang keselamatan anak-anak muda,” kata Marita Baker, yang tinggal di komunitas Kanypi kepada BBC.
Pejabat Aborigin di barat laut terpencil Australia Selatan menyetujui penembakan unta oleh penembak jitu dari Departemen Lingkungan dan Air australia.
Proses ini diperkirakan akan berlangsung selama lima hari, dari Rabu (8/1) di daerah Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY), wilayah Australia Selatan berpenduduk jarang dan ditempati sebagian dari kelompok masyarakat adat.

Pemerintah daerah Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY) mengatakan dalam memo yang diposting di Facebook bahwa pemusnahan kelompok unta ini juga akan menembak hewan lair termasuk kuda liar.
“Ada tekanan ekstrem pada komunitas Aborigin yang terpencil di tanah APY dan operasi (ternak) pastoral mereka saat unta mencari air,” kata manajer umum APY, Richard King dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Pink Sumbang Rp6,9 Miliar Untuk Atasi Kebakaran Hutan di Australia
“Mengingat kondisi kering yang sedang berlangsung diperlukan pengendalian kumpulan unta besar yang mengancam semua komunitas dan infrastruktur utama APY, kontrol unta segera diperlukan,” katanya dalam memo tersebut.
Sebelumnya, kondisi panas dan kering telah menyebabkan kebakaran hutan besar di seluruh Australia dalam beberapa bulan terakhir, tetapi kekeringan negara itu telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menyebabkan suhu udara tinggi.
Namun keadaan di sana tidak separah New South Wales, yang menderita kebakaran hutan dan menyebabkan 5 juta hektar lahan terbakar, 1.300 rumah penduduk hancur dan ribuan orang terpaksa dievakuasi.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini