Ceknricek.com — Hari ini 65 tahun silam tepatnya pada 14 Januari 1954, Marilyn Monroe, aktris terkenal asal Amerika Serikat menikah dengan Joe DiMaggio, seorang atlet baseball dan memilih berbulan madu ke Tokyo, Jepang.
Model kelahiran 1 Juni 1926 bernama asli Norma Jeane Mortenson itu sebelumnya sudah pernah menikah saat masih remaja pada 1942, dengan James Dougherty, seorang pekerja pabrik yang menjadi tetangganya.
Kendati demikian, bahtera pernikahan mereka tidak berlangsung lama. Seiring berjalannya waktu, keduanya sering terlibat cekcok di mana Monroe sering menyebut dirinya ‘mati kebosanan’ terhadap perkawinannya.
Setelah empat tahun menjalani pernikahan, pada tahun 1946, pernikahan Monroe dengan Dougherty kandas. Tetapi di lain pihak hal ini justru semakin meningkatkan karier Monroe dalam dunia film dan permodelan.
Dari sinilah kemudian ia bertemu dengan Joe DiMaggio dan mulai memadu kasih. Kisah cinta wanita simbol seks Abad ke-20 ini bermula pada tahun 1952 ketika atlet profesional itu meminta seorang kenalannya untuk mengatur kencan makan malam dengan Marilyn.
Mengutip Biography, model wanita berambut pirang itu akhirnya jatuh dalam rengkuhan Maggio. Setelah 18 bulan memadu kasih, mereka pun mengikat simpul cintanya di Balai Kota San Fransisco tanpa mengumumkan pernikahan ke publik.
Baca Juga: Dorothy Dandridge, Melawan Rasialisme Lewat Jalur Seni
Namun kabar itu ternyata bocor saat Marilyn memberitahu rencana pernikahannya pada pekerja studio produksi filmnya yang lantas menyebarkannya ke media. Sontak saja wartawan dan fans berbondong-bondong meliput pernikahan artis papan atas itu.
Tatkala mereka tengah berbulan madu ke Jepang, suatu ketika datang permintaan agar Monroe mampir ke Korea untuk menghibur tentara Amerika di sana. Pemain film Niagara itu pun bersedia, dan meninggalkan suami keduanya demi tugas negara.
Namun sekembalinya ke AS, hubungan rumah tangga pasangan itu menegang karena ketidaknyamanan DiMaggio dengan pose seksi istrinya, yang terekspos pada 1954 di set pengambilan gambar di New York City oleh direktur Billy Wilder untuk film The Seven Year Itch.
Saat itu, Monroe beradegan tengah berdiri di atas jeruji kereta bawah tanah yang membuat roknya terangkat akibat tertiup angin. Ketika itu kerumunan penonton dan pers berkumpul, mereka bersorak sehingga membuat DiMaggio yang juga berada di situ marah bukan kepalang.
Pernikahan DiMaggio dan Monroe akhirnya kandas, mereka bercerai pada bulan Oktober 1954. Hubungan singkat suami-istri itu hanya berlangsung 9 bulan atau 274 hari setelah mereka mengikat simpul cintanya.
“Ia cemburu karena aku lebih terkenal darinya. Itulah yang menjadi penyebab pernikahan kami kandas,” demikian dituliskan dalam salah satu biografi Marilyn Monroe.
Sifat posesif DiMaggio disebut-sebut menjadi pemicu retaknya rumah tangga sang bintang. Pria itu juga pernah meminta Monroe pensiun dini dari dunia hiburan disaat karirnya tengah berada di puncak. Dalam gugatan cerainya, Monroe menuduh suaminya kerap melakukan kekerasan psikologis.
Baca Juga: Marie Antoinette, Akhir Tragis Sang Ratu Hura-hura
Dua tahun setelahnya pada tahun 1956, wanita kelahiran Los Angeles itu pun menikah kembali dengan penulis drama kawakan Arthur Miller. Pernikahan itu pun harus berakhir dengan perceraian pada tahun 1961, setelah lima tahun hidup bersama.
Monroe dikabarkan mengalami gangguan emosional akibat perceraian ini. Dia pun sempat dirawat di sebuah klinik kejiwaan. Mengetahui kondisi Monroe, DiMaggio pun menjamin pembebasan mantan istrinya itu. Lalu membawanya ke kamp pelatihan musim semi Yankees di Florida, untuk sekadar beristirahat dan relaksasi.
Meskipun rumor tak sedap sempat menerjang pernikahan mereka, ternyata keduanya masih berteman baik setelah bercerai. Ketika Monroe meninggal di usia 36 tahun akibat overdosis obat pada tanggal 5 Agustus 1962, DiMaggio pun mengurus pemakamannya dengan terus mengirimkan bunga setiap minggu selama hampir 20 tahun.
BACA JUGA: Cek SOSOK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini