Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»SEJARAH

Sejarah Hari Ini: Pertempuran Indonesia-Belanda di Laut Aru

SEJARAH January 15, 20203 Mins Read

Ceknricek.com — Hari ini, 58 tahun silam, tepatnya 15 Januari 1962, pecah pertempuran antara Belanda dan Indonesia di Laut Arafura. Pertempuran itu merupakan salah satu dari serangkaian usaha Indonesia “membebaskan” Papua Barat dari Belanda.

Peristiwa yang dikenal dengan nama Pertempuran Laut Aru itu, menyebabkan kapal milik Indonesia, RI Matjan Tutul, yang dikomandani Komodor Yos Sudarso, tenggelam setelah ditembak kapal perang Belanda. 

Sumber: Istimewa

Pertempuran Laut Aru merupakan dampak konfrontasi Indonesia-Belanda akibat sengketa Irian Barat. Pada 19 Desember 1962, Presiden RI Sukarno mendeklarasikan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk membebaskan Papua dari Belanda.

Operasi Trikora yang dilantangkan oleh Bung Karno di Yogyakarta itu lalu ditindaklanjuti dengan pembentukan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat yang bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Biografi Yos Sudarso, Pahlawan yang Gugur di Laut Aru

Operasi senyap kemudian dilakukan di sekitar wilayah perairan laut Aru di sekitar wilayah Maluku. Tahapan operasi yang dilakukan oleh Komando Mandala antara lain infiltrasi, eksploitasi dan konsolidasi kekuatan. 

Sumber: Istimewa

Maka di kerahkanlah empat kapal perang milik Indonesia untuk melakukan operasi ‘nekat’ itu tanpa dilengkapi senjata, yakni Rl Matjan Tutul, RI Matjan Kumbang, Rl Harimau dan Rl Singa yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada 9 Januari 1962. 

Kendati demikian, dari keempat Motor Torpedo Boat (MTB) tersebut hanya tiga yang mampu bergerak hingga memasuki perairan Irian Barat. RI Singa mengalami kerusakan mesin sehingga memaksanya untuk kembali ke markas.

Tidak Seimbang

Tanpa disadari oleh tiga kapal cepat yang dikomandoi oleh beberapa petinggi Angkatan Laut republik Indonesia (ALR) itu ternyata telah diketahui pergerakannya oleh kapal udara milik Belanda bernama Neptune.

Diawaki pilot Angkatan Laut Belanda bernama Letnan H. Moekardanoe, prajurit tersebut segera mengirimkan tanda bahaya dini kepada tiga kapal perang Belanda yang pada saat itu juga tengah berpatroli di wilayah tersebut.

Maka tiga kapal Belanda Hr. Ms. Eversten, Hr. Ms. Kortenaer dan Hr. Ms. Utrecht, segera melakukan serangan tak lama setelah Neptune menjatuhkan flare ke laut. Keadaan yang semula sunyi dan gelap pun berubah terang benderang. 

Baca Juga: Mengenang Oerip Soemohardjo, Sesepuh Tentara Indonesia yang Dilupakan

Sumber: Istimewa

Pertempuran tidak seimbang pun tak terelakan. Tembakan peringatan yang dilepaskan Belanda jatuh di samping KRI Harimau di mana terdapat Kolonel Sudomo dan sejumlah petinggi ALRI lain di dalamnya.

Bertindak cepat, Kolonel Sudomo lalu memerintahkan tembakan balasan namun meleset. Melihat situasi ini, Yos Sudarso yang berada di KRI Matjan Tutul terpaksa mengambil alih komando dan memerintahkan kapal lain untuk mundur.

Sudarso sadar ia harus menjadi umpan agar yang lain bisa selamat meski nyawa taruhannya. Setelah KRI Harimau dan KRI Matjan Kumbang yang berada dalam formasi berhasil mundur ke Posko 001 di Ujir Dobo, ia pun menghadapi kapal Belanda sendirian.

Kapal KRI Macan Tutul bernomor lambung 650 itu pun terbakar dan karam setelah dihujani tembakan oleh Belanda bersama 24 kru kapal di dalamnya. Sementara itu, 53 anggota kru kapal lain yang selamat kemudian dijadikan tawanan Belanda. 

Sumber: Istimewa

Hari Dharma Samudera 

Pasca operasi senyap itu, Bung Karno kemudian menetapkan hari tenggelamnya RI Matjan Tutul sebagai Hari Dharma Samudera yang memaknakan keberanian pelaut Indonesia.

Komodor Yos Sudarso yang gugur dalam pertempuran tersebut kemudian diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 088/TK/Th. 1973. Tanggal 6 November 1973.

Baca Juga: R.E Martadinata, Panglima Angkatan Laut yang Tewas di Udara

Sumber: Istimewa

Setiap tanggal 15 Januari, Pemerintah dan TNI AL juga masih melakukan tabur bunga di Laut Aru untuk menghormati jasa-jasa para awak RI Matjan Tutul, yang hingga kini jasadnya tidak pernah ditemukan.

BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

#belanda #Kapal #sejarah angkatanlaut lautaru pertempuran TodayHistory yossudarso
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Indonesia Berada Dalam Lika Liku Sejarah

Inggris Kembalikan 6000 Artefak Kuno yang Dipinjam dari Irak untuk Penelitian

Kota Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Irak Utara

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.