Ceknricek.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Jalan Pintas (shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja sepanjang sekitar 12,76 kilometer. Jalan pintas ini akan memperpendek waktu tempuh Denpasar-Singaraja dari 3 jam menjadi 2 jam dengan mengurangi jumlah kelokan yang ada.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti dikutip setkab.go, Kamis (16/1), jalan tersebut sangat dibutuhkan karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok. Pengembangan tersebut sekaligus untuk mendukung pariwisata di Bali, khususnya yang menghubungkan kawasan Bali bagian Selatan dan Utara.
“Di Bali kita menghindari membangun tol, karena ekonomi kerakyatannya sangat menonjol. Dari 10 lokasi diprioritaskan yang titik 5 dan 6, karena ada 15 kelokan dengan shortcut jadi hanya 5 kelokan. Selain itu juga tanjakannya yang tadi 10-15 derajat sehingga kerap macet dan tidak nyaman, nantinya turun lebih landai tingkat kemiringannya menjadi 6 derajat,” ujar Menteri PUPR.
Saat ini, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII telah menyelesaikan pembangunan shortcut di 4 lokasi, yakni shortcut 3, 4, 5, 6 dan telah dibuka untuk umum pada tahun baru 2020 kemarin.
Pembangunan jalan SC 3 dilakukan sepanjang 480 meter dengan alokasi anggaran Rp12,1 miliar dan SC 4 dikerjakan untuk konstruksi jalan sepanjang 1.096 meter, dilengkapi dua jembatan masing-masing 198 meter dan 287 meter dengan dana pembangunan Rp116,2 miliar.
Sedangkan konstruksi SC 5 dan 6 dilakukan dengan anggaran tahun jamak 2018-2019 senilai Rp140,6 miliar untuk pembangunan 1.740 meter dan jembatan 210 meter.
Kepala BBPJN VIII Ahmad Subki menyebutkan, dengan selesainya shortcut 3, 4 dan 5, 6 akan memangkas waktu tempuh dari batas kota Singaraja sampai Mengwitani. “Jika dari Denpasar ke Singaraja biasanya 2 jam 30 menit hingga 3 jam bisa menjadi 1 jam 30 menit hingga 2 jam. Dengan disempurnakannya jalan, kecepatan jalannya bisa lebih tinggi, paling tidak 50 km/jam,” ujarnya.
Sejak dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali I Wayan Koster pada 30 Desember 2019 lalu, ruas jalan shortcut titik 5-6 jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, menjadi tempat swafoto bagi sejumlah pengendara.
Pengguna jalan yang melintas sengaja berhenti di beberapa titik, terutama di jembatan sepanjang 210 meter. Untuk itu, BBPJN VIII Kementerian PUPR telah merencanakan shortcut titik 5-6 akan dilengkapi rest area, agar pengguna jalan dapat puas berfoto maupun istirahat sejenak secara aman tanpa mengganggu arus lalu lintas.
Baca Juga: Menteri PUPR: Bali Kini Punya Enam Bendungan
Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter, dan dilengkapi lampu penerangan jalan. Jika jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah. Keberadaan shortcut sangat penting untuk menciptakan pemerataan pembangunan antara Bali Utara dan Selatan. Buleleng khususnya dengan potensi pariwisata yang luar biasa diharapkan akan bisa terus berkembang.
Kabupaten Buleleng yang berada di Bali Utara terkenal dengan wisata lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina. Sisi lain, Pantai Lovina juga menyajikan keindahan yang berbeda dengan pasir lembut berwarna putih agak kehitaman yang menawarkan sunrise dan sunset indah.
Hal menarik lain dari Buleleng adalah air terjun dan danau. Tak kurang dari 10 air terjun yang ada di Buleleng, termasuk di antaranya Air Terjun Gitgit, Munduk dan Aling-Aling. Danau Buyan di Buleleng diapit oleh Danau Tamblingan di sisi Barat dan Danau Beratan di sisi Timur. Juga menawarkan destinasi wisata alam yang menarik.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.