Ceknricek.com — Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Rabu (22/1) sore ditutup menguat seiring dimulainya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah 0,08 persen terbawa koreksi bursa saham regional Asia.
Rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,17 persen di level Rp13.646 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.669 per dolar AS. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi seperti dilansir Antara mengatakan konsensus pasar memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate tetap di 5 persen.
Dari eksternal, pasar mencoba untuk menilai risiko wabah virus korona baru di China apakah mengganggu ekonomi negara dan mitra dagang. Virus tersebut telah menyebar ke kota-kota termasuk Beijing dan Shanghai karena jumlah pasien di China lebih dari tiga kali lipat. Lebih banyak kasus juga dilaporkan di luar China, termasuk Amerika Serikat.
Baca Juga: Filipina Selidiki Kasus Terduga Virus Korona pada Anak Lima Tahun
Berita tentang virus korona membangkitkan ingatan akan wabah Sindrom Pernafasan Akut (SARS) pada 2002-2003 lalu yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia dan menyebabkan penurunan tajam dalam pariwisata di Asia.
Selain itu, ketegangan AS-China tetap menjadi fokus. Gedung Putih dilaporkan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Huawei, perusahaan teknologi terbesar di China.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp13.665 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.641 per dolar AS hingga Rp13.685 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.678 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.658 per dolar AS.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah 0,08 persen terbawa koreksi bursa saham regional Asia. IHSG ditutup melemah 4,7 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.233,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,84 poin atau 0,18 persen menjadi 1.020,84.
Dibuka menguat, IHSG melemah jelang sesi pertama perdagangan berakhir. Pada sesi kedua, indeks nyaris menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Sebanyak 141 saham naik, 262 saham menurun, dan 143 saham tidak bergerak nilainya.
Secara sektoral, empat sektor meningkat dimana sektor pertanian dan sektor keuangan masing-masing naik 0,39 persen, diikuti sektor perdagangan dan sektor konsumer masing-masing 0,18 persen dan 0,02 persen.
Baca Juga: LPS: Pertumbuhan Simpanan Melambat Sejalan dengan Pertumbuhan Pendapatan
Sementara itu, enam sektor lainnya terkoreksi dimana sektor pertambangan turun paling dalam yaitu minus 1,72 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti masing-masing minus 0,83 persen dan minus 0,69 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp290,12 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 484.481 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,64 miliar lembar saham senilai Rp6,91 triliun.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 166,7 poin atau 0,7 persen ke 24.031,3, Indeks Hang Seng menguat 355,7 poin atau 1,27 persen ke 28.341, dan Indeks Straits Times menguat 6,48 poin atau 0,2 persen ke posisi 3.253,65.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini