Ceknricek.com — Pasar keuangan memprediksi bank sentral Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuannya. Di lain sisi, sentimen dari eksternal khususnya Amerika Serikat tetap membuat investor mengantisipasi gejolak di pasar keuangan.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (23/1) pagi menguat dibandingkan perdagangan sebelumnya. Penguatan rupiah di tengah mata uang Benua Asia turut berada di zona hijau.
Data Bloomberg menyatakan, rupiah Kamis (23/1) dibuka pada level Rp13.641 per dolar AS. Setelah itu rupiah terus menguat hingga menembus Rp13.611 pada pukul 09:50 WIB, atau menguat 0,26 persen dari level penutupan sehari sebelumnya.
Sementara yen Jepang di pasar spot menguat 0,2 (0,18 persen) dibandingkan perdagangan sebelumnya. Penguatan juga dialami rupee India yang menguat 0,01 poin (0,02 persen), dolar Singapura yang menguat 0,0003 (0,02 persen) dan baht Thailand yang menguat 0,01 poin (0,04 persen).
Adapun mata uang Asia yang melemah adalah dolar Hong Kong yang melemah 0,001 (0,02 persen), won Korea yang melemah 1,9 poin (0,17 persen), yuan China yang melemah 0,01 poin (0,18 persen), peso Filipina yang melemah 0,02 (0,05 persen) dan ringgit Malaysia yang melemah 0,003 poin (0,08 persen).

Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada Kamis (23/1) dibuka menguat 10,55 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.244. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,89 poin atau 0,28 persen menjadi 1.023,73.
Delapan dari 10 indeks sektoral menguat yang turut menopang kenaikan IHSG. Penguatan terbesar terjadi pada aneka industri yang menguat 0,85 persen, sektor perkebunan 0,78 persen dan sektor manufaktur yang naik 0,43 persen.
Sementara sektor saham yang tertekan adalah sektor pertambangan yang turun 0,77 persen dan sektor infrastruktur yang melemah 0,32 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini, indeks Nikkei melemah 155,8 poin atau 0,65 persen ke 23.875,5, indeks Hang Seng melemah 304,8 poin atau 1,08 persen ke 28.036,2, dan indeks Straits Times melemah 1,37 poin atau 0,04 persen ke posisi 3.255,3.
Baca Juga: Trump Tantang Demokrat Lakukan Sidang Pemakzulan Secepatnya
Sentimen eksternal diperkirakan masih menyulitkan bagi IHSG ke zona hijau pada hari ini. Dari AS, Partai Republik yang mengendalikan Senat menolak upaya Partai Demokrat untuk mendapatkan bukti-bukti dan menelepon sejumlah saksi untuk diperlihatkan di sidang permohonan pemakzulan Presiden Donald Trump.
Sementara dari domestik, selain pengumuman BI Rate, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga membuka peluang untuk mengembalikan fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Bank Indonesia (BI). Hal itu dikarenakan fungsi pengawasan yang dilakukan OJK belum berjalan maksimal.
BACA JUGA: Cek BISNIS INDUSTRI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini