Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Headline

Gus Sholah dan Kyai Said

Headline February 3, 20204 Mins Read

Ceknricek.com — Wafatnya KH. Salahudin Wahid atau biasa disapa Gus Sholah,Ahad (2/2), menjadi kehilangan  besar KH. Said Aqil Siradj,  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Kyai Said bahkan mengabarkan kepergian Gus Sholah lewat rekaman suara,dengan nada bergetar, mendoakan Gus Sholah dengan mengutip  QS. Al-Fajr ayat 27-30.

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku”

Respon Kyai Said atas berpulangnya Gus Sholah menjadi menarik,mengingat perseteruan keduanya yang hingga Gus Sholah wafat,belum benar-benar mencair. Terakhir,seminggu lalu, lewat tulisannya di harian nasional, Gus Sholah secara tersirat masih mengkritik pedas Kyai Said, dalam sebuah opini menyambut hari lahir ke-94 Nahdlatul Ulama.

Sumber:Istimewa

“Titik lemah NU justru terletak pada organisasinya. Ketua Umum PBNU pasca-KH Wahid Hasyim (wafat April 1953) bukan tokoh yang sadar organisasi, termasuk aspek keuangan. Banyak tokoh PBNU pada posisi strategis adalah politisi atau bersikap politis. Paradigma dan praksis organisasi menjadi seperti parpol: pragmatis dan menghalalkan segala cara. Muktamar Ke-32 NU (Makassar) dan Muktamar Ke-33 (Jombang) jadi contoh nyata,”ujar Gus Sholah.

Berawal di Muktamar Jombang

Jika mau dirunut, kemarahan Gus Sholah berawal setelah Muktamar ke-33 tahun 2015 di Jombang yang memilih Kyai Said sebagai Ketua Umum (Ketum) PBNU periode kedua, setelah menang di Muktamar Ke-32 di Makassar. Gus Sholah menuduh, Kyai Said berlaku curang soal tata cara pengambilan suara. Kala itu, Gus Sholah sampai mengundurkan diri sebagai salah satu kandidat Ketum PBNU.

Baca Juga:In Memoriam KH Salahuddin Wahid

Buntut lanjutannya, sejumlah pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur menggugat hasil muktamar Ke-33. Mereka membawa persoalan ini ke pengadilan dan berharap ada keputusan pengadilan agar diadakan muktamar ulang. Muktamar di Jombang dianggap cacat hukum karena tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NU. Belum lagi persoalan laporan pertanggungjawaban (LPJ) ketua umum. Pengurus wilayah tidak diberi kesempatan untuk menanggapi atau memberi catatan dalam LPJ.

Kyai Said sendiri menghadapi semuanya dengan santai. Ia mempersilahkan pihak yang tidak puas untuk menggugat. Kyai Said mengaku sangat menghormati Gus Sholah. Bahkan, ia blak blakan tidak berani mengkritik Gus Sholah.  Ia hormat pada Gus Sholah sebagai cucu KH Hasyim Asyari,pendiri NU. Dalam perjalanan waktu,konflik itu tak kunjung menemui titik temu,dan gugatan para penentang Kyai Said jalan ditempat.

Gus Sholah pun tetap mengkritik kepemimpinan Kyai Said,dengan bahasa yang terang dan apa adanya.Misalnya saat peringatan  haul ke-enam tahun wafatnya Gus Dur pada 26 Desember 2015. Menurut Gus Sholah, kepemimpinan Kyai Said kurang pandai memberikan manfaat kepada NU, tapi pandai sekali mengambil manfaat dari NU untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Bahkan Gus Sholah memohon doa agar mereka yang hanya memanfaatkan NU untuk kepentingan pribadi dan kelompok segera memperbaiki diri.

Sumber: Istimewa

Menariknya, Kyai Said tak pernah memberi respon atas kritik pedas Gus Sholah.  Bahkan saat haul Gus Dur pada 29 Desember 2018, ia bersama  istri, anak-anak, dan cucu-cucunya, menemui  Gus Sholah. Padahal sebelumnya, Gus Sholah masih mengkritik keras Kyai Said, yang tidak konsisten. Gus Sholah menyesalkan dukungan Kyai Said ke Gus Ipul,saat Pilgub Jawa Timur, yang dimenangkan Khofifah, rival Gus Ipul.

Jauh sebelum hubungan panasnya dengan Kyai Said muncul, Gus Sholah sendiri pernah jadi salah satu ketua PBNU di era 1999-2004. Senioritas dan fakta mendiang sebagai cucu pendiri NU,rupanya membuat Kyai Said masih mengedepankan adab, hingga ia tetap kalem dan tidak membalas apapun kritik dari Gus Sholah. Saat Gus Sholah berpulang, Kyai Said bahkan menyebut Gus Sholah merupakan sosok yang berakhlak mulia, pembawaannya tenang, dan pribadi sangat sederhana.

“Gus Sholah pribadi yang sangat sederhana. Enggak glamor, enggak mewah, sangat sederhana,” kata Kiai Said, Ahad (2/2).

Menurut Kiai Said, kemajuan Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur tidak bisa dilepaskan dari Gus Sholah. Dalam hidupnya, Gus Sholah memiliki perhatian bagaimana mengembangkan pesantren yang didirikan oleh Kakeknya, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari itu. “Semua perjuangannya, pemikirannya, upayanya untuk Pesantren Tebuireng, bukan untuk pribadinya,” kata Kyai Said, yang rupanya menerapkan prinsip Ahlussunah Waljamaah yang dianut NU dalam bermasyarakat, yaitu tasamuh (toleran terhadap perbedaan pandangan).

BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

#gussholah #NahdlatulUlama #saidaqilsiradj
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Dewi Sandra Ketagihan Menjadi Dubber di Film Nussa

Nathalie Cium Gambar Sule, Netizen Baper

Bamsoet: Indonesia Harus Tetap Semangat dan Utamakan Kepentingan Bangsa

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.