Ceknricek.com – Pelanggan Indosat Ooredoo sering mengeluhkan tentang kecepatan koneksi internet yang tidak selalu stabil.
Group Head ICT Product & Solution Indosat Ooredoo Budiharto menanggapi keadaan ini. Ia mengatakan bahwa Indosat terus berupaya membangun jaringan untuk peningkatan stabilitas.
“Kami fokus untuk membangun 4G dalam beberapa tahun, dalam waktu dekat akan mulai terasa,” ucap Budiharto saat acara Kumpul Media Indosat Ooredoo di Jakarta Pusat, Rabu (14/11).
Budiharto menilai beberapa Base Transceiver Station (BTS) yang dianggap sudah tua dan berkurang nilai ekonomisnya harus segera diganti.
Group Head Major Account Indosat Ooredoo Feby Sallyanto menyatakan pihaknya tengah membangun 4.200 BTS yang turut diimbangi dengan peningkatan kapasitas transmisi.
“Kami harus menaikkan transmisinya bahkan hingga 100 GB. Tidak hanya mengubah 2G, 3G, menjadi 4G, tapi transmisinya juga kita tambah lagi,” papar Feby, seperti dikutip Kompas.
Budiharto menambahkan, mulai kuartal-IV Indosat akan melakukan peningkatan jaringan secara berangsur-angsur selama 2 tahun.
“Karena setelah itu akan ada kebutuhan-kebutuhan lagi. Rencana memang selama 2 tahun ke depan. Tapi bukan seolah-olah setelah itu (pembangunan) selesai,” tambahnya.
Budiharto menegaskan bahwa peningkatan jaringan akan berlangsung terus-menerus sepanjang waktu.
“Kami tidak bisa mengatakan bahwa (masalah jaringan) sudah selesai ya. Pasti akan dikembangkan terus jangkauannya. Jaringan itu adalah untuk menyokong semuanya,” Pungkas Budiharto.
Hasil Pengujian nPerf
Tidak stabilnya kualitas jaringan Indosat sejalan dengan hasil pengujian kecepatan yang dilakukan aplikasi nPerf pada semester 1 tahun 2018. Aplikasi nPerf merupakan aplikasi penguji jaringan operator internet.
Selama 6 bulan pertama 2018, ratusan ribu pengguna aplikasi nPerf melakukan 319.552 kali pengujian meliputi speedtest, streaming, dan browsing.
Berdasarkan pengujian tersebut, Indosat Ooredoo menduduki posisi terakhir, kalah dengan operator-operator lain di Indonesia. Aplikasi nPerf menggunakan satuan nPoints untuk menilai operator mana yang terbaik. Peringkat pertama ditempati Smartfren 25.243 nPoints, disusul Telkomsel dengan 21.692 nPoints dan XL 20.353 nPoints. Posisi selanjutnya ditempati Bolt dengan 15.573 nPoints dan Tri 14.168 nPoints. Terakhir, Indosat Ooredoo tertinggal cukup jauh dengan 10.290 nPoints.
Berdasarkan hasil tersebut, Smartfren dan XL dianggap sangat berhasil meningkatkan kualitas jaringan internetnya di tahun 2018. Pasalnya, pada pengujian sepanjang tahun 2017, Telkomsel menempati urutan pertama disusul kemudian operator Bolt, Smarfren, dan XL. Untuk operator Tri dan Indosat Ooredoo tetap bertahan di posisi 2 terbawah.
Jajaran Direksi Baru
Pada 25 September 2018, Direktur Utama sekaligus CEO PT Indosat Tbk Joy Wahyudi resmi mengundurkan diri.
Saat itu, Indosat Ooredoo juga tengah menyiapkan rencana program transformasi untuk meningkatkan pertumbungan di pasar Indonesia. Struktur kepemimpinan baru Indosat Ooredoo diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (17/10).
Dalam RUPSLB, Chris Kanter ditunjuk sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo sejak 2010 hingga 2018.
Rapat tersebut menghasilkan susunan Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan Indosat Ooredoo sebagai berikut
Susunan Dewan Komisaris:
1. Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed, Komisaris Utama
2. Hans Anthony Kuropatwa, Komisaris
3. Hilal Suleiman Malawi, Komisaris
4. Heru Pambudi, Komisaris
5. Edy Sudarmanto, Komisaris
6. Andrew Tor Oddvar Kvalseth, Komisaris
7. Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, Komisaris
8. Syed Maqbul Quader, Komisaris Independen
9. Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen
10. Wijayanto Samirin, Komisaris Independen
Susunan anggota Direksi Perseroan:
1. Chris Kanter, Direktur Utama
2. Eyas Naif Assaf, Direktur
3. Arief Musta’in, Direktur
4. Haroon Shahul Hameed, Direktur
5. Irsyad Sahroni, Direktur Independen