Ceknricek.com — Limbah minyak berwarna hitam kembali mencemari Pantai Bintan yang sebagian dijadikan sebagai objek wisata di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Rabu (19/2).
“Minyak hitam lengket di jaring ikan dan bubu kepiting,” kata Ketua RT 2 Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kurnia melansir laman Antara.
Kurnia mengatakan minyak hitam yang berada di pinggir pantai, tidak hanya mencemari kawasan objek wisata, melainkan juga kawasan tangkapan ikan. Ratusan perahu dan sampan juga kotor.
Selain itu, Kurnia yang tinggal di Perumahan Pelantar juga menunjukkan minyak hitam pada dinding puluhan perahu nelayan.
Di depan rumah miliknya juga terdapat keramba ikan yang dikelola penginapan Kelong Eli. Di keramba ikan itu juga terdapat minyak hitam.
Baca juga: Pemprov DKI dan Pertamina Buka Posko Penanganan Limbah Minyak
“Sebagian warga di Teluk Bakau bekerja sebagai nelayan. Nelayan sulit mendapatkan ikan akibat limbah tersebut,” ujarnya.
Menurut Kurnia Desa Teluk Bakau dan Malang Rapat banyak menggantungkan hidup dengan menangkap kepiting, gonggong dan kerang.
Namun dengan adanya limbah tersebut menyebabkan nelayan kesulitan mendapatkan kepiting, gonggong dan kerang.
“Kami berharap pemerintah menyelesaikan permasalahan ini. Ini permasalahan terjadi setiap tahun saat musim angin utara,” katanya.
Sebelumnya, Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan permasalahan itu.
Berdasarkan pengumpulan keterangan dan barang bukti, limbah itu bukan berasal dari perairan Indonesia, melainkan perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura.
“Diduga limbah itu berasal dari kapal asing. Kami sudah melaporkan hal itu ke Mabes Polri melalui Polda Kepri,” ucapnya.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini