Ceknricek.com — Juventus sukses mematahkan tren positif Inter Milan yang menyapu bersih 6 laga awal Serie-A musim 2019/2020. Lewat duel bertajuk Derby d’Italia, Cristiano Ronaldo dkk. sukses menumbangkan Inter 2-1, Minggu (6/10) atau Senin (7/10) dini hari WIB. Inter juga harus merelakan posisi puncak klasemen sementara ke Juventus, singgasana yang diduduki Inter selama 6 pekan perdana.
Publik Giuseppe Meazza, kandang Inter yang menjadi tempat pertandingan itu langsung tersentak, setelah Si Nyonya Tua, julukan Juventus unggul cepat pada menit 4. Ialah Paulo Dybala, yang sukses menyepak bola dengan kaki kiri andalannya, memanfaatkan umpan dari Miralem Pjanic. Tak sampai seperempat jam, Inter sukses menyamakan kedudukan lewat titik putih, melalui Lautaro Martinez.

Teknologi VAR (video assistant referee) turut andil dalam membidani keputusan penalti tersebut. Wasit Gianluca Rocchi memberikan hadiah penalti usai bek Juve, Matthijs De Ligt menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
Menit 42, Ronaldo sebenarnya sukses memanfaatkan one-two dengan Dybala dan menceploskan bola ke gawang Inter yang dijaga Samir Handanovic. Sayang, gol pemain bergaji EUR 31 juta per musim itu dianulir wasit, lantaran Dybala berada pada posisi offside. Babak pertama pun berakhir 1-1 untuk kedua tim.

Juventus dengan teknik Sarriball milik pelatih Maurizio Sarri mencoba agresif di awal babak kedua. Pemain timnas Italia, Federico Bernardeschi sukses menembakkan bola melengkung namun bisa diamankan oleh Handanovic.
Menit 61, Sarri memainkan Rodrigo Bentancur dan Gonzalo Higuain untuk menggantikan Sami Khedira dan Bernadeschi. Delapan menit berselang, pendukung Inter harus menepok dahinya lantaran tembakan dari Marcelo Brozovic membentur mistar gawang.
Gol yang ditunggu Juventini akhirnya tercipta pada menit 80. Adalah dua pemain pengganti, Higuain yang memanfaatkan umpan Bentancur yang berhasil mengembalikan keunggulan Juve. Ini merupakan gol kedua striker Argentina itu bersama Juve di musim ini.
Hingga peluit panjang dibunyikan, Juve sukses mempertahankan keunggulan dan meraup 3 poin penting. Ini juga merupakan kekalahan perdana Inter di Serie-A sejak ditangani Antonio Conte. Beberapa hari sebelumnya, Inter juga kalah di kandang 1-2 dari Barcelona, dalam lanjutan fase grup Liga Champions.
Conte, Selalu Kalah Lawan Juve
Usai laga Sarri mengaku senang lantaran Juventus berhasil menyalip Inter dari puncak klasemen. Dirinya juga memuji karakter dan determinasi permainan anak asuhnya.
“Saya merasa kami dapat meningkatkan permainan. Tim menunjukkan kekuatan individu dan pertahanan yang baik. Hasil saat ini sangat berarti, meski kami tidak bermain dalam keadaan 100 persen,” kata Sarri seperti dilansir Sky Sports.
Baca Juga: Gagal Menang di 10 Laga Tandang, MU Era Solskjaer Belum Keluar dari Periode Decline
“Saya merasa tim telah mengambil langkah penting melalui permainan umpan. Apa yang kami lakukan untuk mendominasi permainan, menguasai area dan memberi tekanan, serta memutuskan inisiatif serangan dari lawan, membuat kami bisa menguasai separuh area lawan,” ujar mantan pelatih Chelsea itu.

Sementara itu, Conte yang juga merupakan mantan pemain serta pelatih Juventus, mengakui kualitas permainan Juventus memang di atas permainan anak asuhnya. Selain itu, dirinya juga menyesali cedera yang didapatkan Stefano Sensi yang terpaksa ditarik pada menit 34.
“Kami membayar mahal setelah kehilangan Sensi karena kami kehilangan penguasaan di lini tersebut. Kami tidak memulai babak kedua lebih baik, dan meski pertandingan harusnya berjalan imbang, kami sebenarnya bisa mencetak gol,” kata Conte.

“Anda bisa melihat Juventus sebagai tim dengan pemain-pemain berkualitas, itu jelas sekali. Mereka telah memulai membangun tim sejak delapan tahun lalu. Tim lain masih memiliki jarak dengan mereka, sangat sulit menutup jarak itu dalam 1-2 tahun,” ucap Conte yang menangani Juventus selama periode 2011-2014 itu.
Uniknya, Conte yang pernah menyumbangkan 8 gelar scudetto untuk Juve, 5 sebagai pemain dan 3 sebagai pelatih, hingga saat ini memang belum pernah menang saat menangani tim lain ketika menghadapi Juve.
“Sebagai pelatih, saya selalu kalah melawan Juventus. Itu terjadi saat saya melatih Arezzo, Atalanta dan sekarang bersama Inter. Mereka memang tim yang luar biasa. Saya kecewa tapi memberi mereka selamat,” ucap allenatore berusia 50 tahun itu.

Sepanjang laga, Inter sukses mendominasi penguasaan bola (52-48) dan membukukan tiga tembakan dimana ketiganya ke arah gawang. Adapun Juventus lebih banyak melepaskan tembakan (5) dengan empat di antaranya ke arah gawang.
Inter Milan (3-5-2): Samir Handanovic; Diego Godin (Alessandro Bastoni 54’), Stefan de Vrij, Milan Skriniar; Danilo D’Ambrosio, Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Stefano Sensi (Matias Vecino 34’), Kwadwo Asamoah; Romelu Lukaku, Lautaro Martinez (Matteo Politano 78’).
Juventus (4-2-3-1): Wojciech Szczesny; Juan Cuadrado, Leonardo Bonucci, Matthijs de Ligt, Alex Sandro; Sami Khedira (Rodrigo Bentancur 62’), Miralem Pjanic; Blaise Matuidi, Federico Bernardeschi (Gonzalo Higuain 62’), Paulo Dybala (Emre Can 71’); Cristiano Ronaldo.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.