Ceknricek.com — Kenyamanan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump duduk di kursi kehormatannya itu mulai terusik. Pihak Kongres yang sebagian besar diisi oleh Partai Demokrat melakukan penyelidikan pemakzulan yang menarget presiden ke-45 AS itu. Seperti dikabarkan dari Reuters, Selasa (8/10), sudah ada dua orang yang tampil sebagai pelapor atau whistleblower.
Sebagai gambaran singkat, kasus ini bermula dari keputusan Trump yang meminta Gedung Putih untuk menahan anggaran militer sekitar US$400 juta atau sekitar Rp5,6 triliun yang merupakan dana bantuan kemanan ke Ukraina. Pada tanggal 25 Juli, Trump berbicara dengan Presiden Ukraina Volodynyr Zelensky melalui percakapan telepon selama 30 menit. Trump menyebut dana tersebut akan cair apabila Zelensky menyelidiki Hunter Biden terkait skandal pencucian uang melalui perusahaan energi Ukraina, Burisma Group tahun 2015 lalu.
Hunter ialah anak dari Joseph Robinette Biden atau Joe Biden, Wakil Presiden Amerika Serikat di era Presiden Barrack Obama. Joe disebut-sebut akan menjadi kandidat dari Partai Demokrat yang akan menjadi rival utama Trump di Pemilihan Presiden 2020 mendatang. Hal ini yang membuat Kongres AS menduga sang presiden telah menyalahgunakan kekuasaan dan wewenangnya, dan mengajukan penyelidikan mosi tidak percaya alias impeachent untuk memakzulkan Trump.
Saat ini sudah ada dua pelapor rahasia yang berasal dari kalangan intelijen melakukan pengaduan kepada Inspektur Jenderal Komunitas Intelijen AS, Michael Atkinson. Mereka menuduhkan pelanggaran yang dilakukan Trump dalam urusannya dengan Ukraina.
Presiden Paling Korup
Presiden Trump sendiri telah mengkonfirmasi melakukan panggilan dengan Zelenskiy. Ia mengaku telah berbicara kepada Zelensky tentang masalah korupsi, juga tentang Biden dan putranya, Hunter, di antara masalah-masalah kenegaraan lainnya. Trump mengaku prihatin mengenai korupsi di Ukraina, dimana Hunter bertransaksi bisnis dengan sebuah perusahaan yang sedang diselidiki di Ukraina.
Sementara itu, Joe Biden justru menuding Trump yang terlibat dalam skandal korupsi yang lebih besar. “Trump adalah presiden paling korup yang pernah kita miliki sepanjang sejarah modern. Dialah definisi bagi korupsi,” ucap Joe.

Baca Juga: Pemakzulan Trump, Pelapor Disebut Petugas CIA
Sebagian besar fraksi Demokrat mengatakan presiden telah mengkhianati sumpah jabatannya, yakni tidak akan menyalahgunakan kekuatan untuk kepentingan pribadi.
“Pemerintah, tanpa justifikasi, menahan 391 juta dolar bantuan militer bagi Ukraina yang sedang dirundung masalah. Presiden juga menekan pemimpin negara lain untuk ikut campur dalam pemilu 2020, menjatuhkan seorang warga negara AS demi keuntungan politik. Ini jelas merupakan penyalahgunaan jabatan,” kata Anggota DPR dari fraksi Demokrat, Hakeem Jeffries.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terseret dalam kontroversi itu setelah menyatakan ia ambil bagian dalam percakapan telepon Trump dengan presiden Ukraina. Dari beberapa pesan singkat yang dilaporkan, disebut-sebut ada beberapa diplomat AS yang juga terlibat di balik layar.
Serangan Balik Trump
Namun, bukan Trump rupanya jika tak mampu menyerang balik. Suami dari Melania Trump ini justru menilai investigasi yang dilakukan tokoh-tokoh partai Demokrat di Kongres, termasuk ketua Komite Intelijen DPR AS Adam Schiff, sebagai penyelidikan mengada-ada dan hanya mencari-cari kesalahan.
“Ini adalah kejahatan curang terhadap rakyat Amerika, tetapi kami akan bekerja sama dengan Schiff yang licik dan (Ketua DPR Nancy) Pelosi serta mereka semua,” cuit Trump pada akun Twitter resminya @realDonaldTrump. “Saya tidak peduli tentang kampanye Biden, tetapi saya benar-benar peduli mengenai korupsi,” tambah Trump.
Presiden berusia 73 tahun itu menilai, sebagai Presiden, ia memiliki kewajiban untuk memerangi korupsi, termasuk yang dilakukan oleh warga AS yang kebetulan merupakan rival politiknya, Joe Biden. Hal ini disinyalir membuat rekan politik Biden, panik dan mencari-cari kesalahan atas Trump.
“Ini membuat Nancy (Ketua DPR AS, Nancy Pelosi) cemas dan bersalah sama seperti si licik Adam Schiff atas kejahatan semua kejahatan, termasuk pengkhianatan. Saya katakan mereka termasuk semua yang berkolusi dengan mereka harus segera dimakzulkan!,” tulis Trump.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.