Ceknricek.com — Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson terpaksa harus menjilat ludahnya sendiri. Setelah sempat mengultimatum Brexit agar berlangsung pada 31 Oktober dengan prinsip “do or die”, ia akhirnya meminta Uni Eropa untuk memperpanjang tenggat waktu keluarnya Inggris dari blok Benua Biru itu.
“Seperti yang Anda ketahui, saya tidak punya wewenang di bawah Undang-Undang (Penarikan) (Nomor 2) Inggris dari Uni Eropa, yang diterapkan terhadap pemerintah ini di luar keinginannya, selain menerima persetujuan resmi dari Inggris Raya menyangkut perpanjangan ini,” kata Johnson dalam urat yang ditujukan kepada Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk seperti dilansir dari Standard.
“Perpanjangan yang tidak diinginkan dari keanggotaan Inggris di Uni Eropa ini merusak demokrasi kita. Saya juga mendesak negara-negara anggota UE untuk menjelaskan bahwa perpanjangan lebih lanjut setelah 31 Januari tidak mungkin. Kita memiliki banyak waktu untuk meratifikasi kesepakatan ini,” kata Johnson.
Saat berbicara di depan House of Commons, London, Selasa (29/10), Johnson berhasil mendapat persetujuan parlemen untuk mengadakan pemilihan umum awal pada 12 Desember mendatang. Ini merupakan pertama kalinya sejak 1923 pemilu dilakukan di musim Natal.
Dengan dilakukannya pemilu lebih awal, maka diharapkan Johnson akan mendapat dukungan lebih kuat di parlemen untuk mendukung proposal Brexit yang dimiliknya. Hasil pemilihan akan diumumkan pada dini hari, Jumat tanggal 13 Desember 2019. Jika tidak ada pihak yang menang secara meyakinkan, kebuntuan Brexit diprediksi masih akan berlanjut.
Sementara itu, Uni Eropa juga telah menyepakati tanggal perpanjangan tenggat waktu Brexit, yakni 31 Januari 2020. Meski demikian, Tusk menyebut bahwa ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi Inggris untuk meratifikasi perundingan.
Baca Juga: Uni Eropa Setuju Tunda Brexit hingga 31 Januari
Ketua Uni Eropa yang akan keluar, Donald Tusk, mengatakan pada hari Selasa bahwa blok tersebut secara resmi menyetujui penundaan Brexit hingga akhir Januari, 2020.
“Untuk kawan-kawan Inggris, EU27 telah secara resmi menerima perpanjangan. Ini mungkin menjadi perpanjangan yang terakhir. Manfaatkanlah sebaik-baiknya saat ini,” tulis Tusk melalui akun Twitternya, @eucopresident, Selasa (29/10) pukul 9.30 GMT.
“Saya juga ingin mengucapkan selamat tinggal kepadamu karena misiku di sini akan segera berakhir. Saya akan tetap menyilangkan jari untukmu,” kata Tusk menambahkan.
Tusk sendiri masa jabatannya sebagai Presiden Dewan Eropa akan berakhir pada November mendatang. Politisi asal Polandia itu sebelumnya mengaku berharap agar Inggris tetap di blok Uni Eropa.
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.