Ceknricek.com — CN235-220 merupakan pesawat transpor militer dengan daya angkut 48 penumpang yang dapat digunakan untuk beberapa misi, mulai dari pengintaian, patroli maritim dan angkutan pasukan bersenjata.
Menurut keterangan resmi Kemenkeu, Rabu (30/10), pesawat tersebut diekspor ke Nepal hari ini, Rabu (30/10), dan Senegal pada 2020 mendatang.
Proyek pembuatan pesawat ini sebagian modal kerjanya dibiayai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA)/Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dengan alokasi dana sebesar Rp200 miliar.
Baca Juga: Datangkan Air Bus, Batik Air Siap Serap Pasar Umrah
Operator dalam negeri yang menggunakan pesawat CN235 series adalah TNI AU dan TNI AL. Sedangkan operator luar negeri adalah Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Pakistan, dan Uni Emirat Arab.
Hingga saat ini, PT Dirgantara Indonesia (DI) telah memproduksi dan mengirimkan 68 unit CN235 untuk dalam dan luar negeri, dari total sebanyak 285 unit populasi pesawat CN235 series di seluruh dunia.
Pesawat CN235-220 memiliki kelebihan yaitu, Quick Change Configurations (Troop/Paratroop, VIP, Medical Evacuation, Passanger dan Cargo), Full Glass Cockpit, Wide Rear Ramp Door, Maximum Take-Off Weight (MTOW) 16.500kg, Maximum Payload 5.200kg, Short Take Off-Landing (STOL) 977 m, Endurance selama ± 11 jam dan Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat terbang tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.