Ceknricek.com — PT Sarimelati Kencana Tbk. selaku pemegang waralaba Pizza Hut di seluruh Indonesia membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,9 triliun pada tahun 2019, hingga kuartal III. Sebagian besar penjualan, Rp2,1 triliun atau sekitar 72,2 persen masih didominasi outlet-outlet dari Jawa sejumlah 383 outlet atau sekitar 76,4 persen dari total outlet yang dimiliki Pizza Hut.
“Per November 2019, 501 outlet dikelola di lebih dari 80 kota di seluruh Indonesia. Tahun ini sampai dengan November 2019, Pizza Hut telah menambah 25 Outlet di wilayah Jabodetabek, Jawa dan Bali, 12 Outlet di Sumatera; 8 Outlet di Kalimantan, 3 Outlet di Sulawesi dan 2 Outlet di wilayah Indonesia Timur,” kata Steven Christopher Lee, Presiden Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk. dalam kegiatan paparan publik di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (14/11).
Secara total, perusahaan mengoperasikan 501 gerai yang merupakan gabungan dari Pizza Hut Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD), dan Pizza Hut Express (PHE). Rinciannya adalah jumlah outlet di Jawa dan Bali sebanyak 383 outlet, Sumatera 67 outlet, Sulawesi dengan 24 outlet, Kalimantan dengan 21 outlet dan wilayah Timur sebanyak 6 outlet.
Sekadar informasi, restoran Pizza Hut pertama di Indonesia berlokasi di Gedung Djakarta Theatre yang dibuka pada tahun 1984. Outlet pertama itu kini dipindah ke Menara Cakrawala, masih di kawasan yang sama, Thamrin, Jakarta Pusat. Sementara outlet ke-500 Pizza Hut ialah di Golden City, Bekasi Utara, yang baru diresmikan 8 November lalu.
Jika melihat dari angka penjualan per regional, penjualan Pizza Hut paling besar masih berasal di Jawa dan Bali yang mencapai Rp2,1 triliun, diikuti Sumatera sebesar Rp401 miliar, Sulawesi sebesar Rp194 miliar, Kalimantan sebesar Rp170 miliar, diikuti wilayah Timur sebesar Rp52 miliar.
“Dari total 501 outlet di seluruh Indonesia, wilayah Jabodetabek, Jawa dan Bali merupakan kontributor terbesar untuk penghasilan Pizza Hut. Wilayah-wilayah lain juga turut berkembang seiring dengan ekspansi usaha Perseroan. Saat ini kami sedang mengembangkan rencana ekspansi untuk merambah ke daerah-daerah baru dimana kami belum mempunyai gerai dalam tahun-tahun mendatang,” kata Steven menjelaskan.
Tumbuh 14,2 persen
Sejak Januari hingga September 2019, angka penjualan bersih Pizza Hut sebesar Rp2,9 triliun tumbuh 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih periode berjalan hingga kuartal III 2019 mencapai Rp149 miliar, meningkat 47 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp101 miliar.
“Kami bangga dapat terus membukukan pencapaian kinerja yang baik dalam periode sembukan bulan pertama tahun 2019. Kami berharap kinerja yang baik ini akan terus berlanjut sampai akhir tahun,” ujar Steven.
Perusahaan juga mencatatkan penurunan biaya operasional sebesar 13,3 persen, lebih rendah dibandingkan tingkat peningkatan penjualan bersih. Hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan laba operasional per September 2018 dari Rp159 miliar menjadi Rp202 miliar, naik 27,4 persen.
“Tumbuhnya penjualan bersih, efisiensi dalam operasional perusahaan dan tingkat utang yang rendah, berkontribusi terhadap pertumbuhan laba bersih yang signifikan,” ucap Steven.
Sekadar informasi, PT Sarimelati Kencana Tbk. mencatatkan sahamnya secara perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 Mei 2018, dengan kode saham PZZA. Hingga penutupan perdagangan Jumat (15/11), harga per lembar saham PZZA ditutup pada level Rp1.155 per lembar, atau naik RP55 dari harga IPO atau sebesar 4,76 persen.
BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.