Ceknricek.com — Pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu dari lima prioritas kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin dalam lima tahun ke depan. Salah satunya adalah dengan memperbaiki angka kondisi balita gagal tumbuh atau stunting.
“Angka stunting kita tinggi, dulu masuk 37 persen dan selama lima tahun terakhir bisa turun menjadi kurang lebih 27 persen,” kata Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Kompas100 CEO Forum tahun 2019 di Jakarta, Kamis (28/11) seperti dilansir Antara.
Untuk itu, dalam lima tahun ke depan, Presiden menetapkan target stunting dalam lima tahun ke depan menjadi tinggal 14 persen. “Bappenas meminta targetnya 19 persen, saya masih tidak mau, saya ngotot ke 14 persen,” ucap Jokowi menjelaskan.
Sekadar informasi, Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 27,6 persen atau sekitar 7 juta balita menderita stunting dibanding data pada 2013 yang menunjukkan stunting balita mencapai 37,2 persen.
Baca Juga: Perangi Stunting, Kualitas Pendidik PAUD Harus Ditingkatkan
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kondisi gagal tumbuh ini bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Di masa dewasa, anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis. Secara ekonomi, stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya 2-3 persen Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), Indonesia adalah negara ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia pada 2017 yaitu mencapai 36,4 persen. WHO sendiri menargetkan agar angka stunting di bawah 20 persen.
Penurunan angka stunting juga masuk dalam indikator keberhasilan pembangunan SDM oleh pemerintahan Jokowi. Presiden mengakui bahwa tugas membangun SDM ini bukanlah perkara yang mudah.
“Laporan Bank Dunia 54 persen dari pekerja-pekerja kita dulunya adalah balita yang mengalami stunting. Ini angka yang sangat besar oleh sebab itu stunting menjadi program kita untuk membangun SDM,” ungkap Presiden.
“Kalau dikerjakan terus bukan sesuatu yang sulit didapat tapi memang perlu kerja keras dan fokus untuk mempertajam, menutup masalah-masalah yang harus kita kerjakan,” ucap Presiden.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.