Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Penandatanganan IK-CEPA Memperburuk Defisit Transaksi Berjalan Indonesia?

Opini November 29, 20194 Mins Read

Ceknricek.com — Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) memang belum resmi ditandatangani oleh Indonesia dan Korea Selatan. Namun, pasca deklarasi bersama untuk penyelesaian perundingan IK-CEPA tersebut yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan kedua negara di Busan awal minggu ini (25/11), malah terdengar berita yang mengkhawatirkan sampai ke Tanah Air.   

Seperti diberitakan oleh Nikkei Asia (25/11), Indonesia akan menghapus tarif impor produk baja, mobil, onderdil mobil, tekstil dan onderdil mesin dari Korea Selatan. Sementara Korea Selatan akan menghapus tarif untuk bunker C oil, gula dan bir dari Indonesia. Dalam berita yang sama, dikatakan Menteri Perdagangan Korea Selatan sendiri berharap pasar Indonesia dan ASEAN juga akan membebaskan tarif produk baja, onderdil mobil dan produk petrokimia dari Korea Selatan.

Sumber: Istimewa

Di manakah letak mengkhawatirkan berita yang bersumber dari Nikkei Asia tersebut?

Pertama. Sebagian produk dari Korea Selatan yang akan dibebaskan tarif masuknya ke Indonesia justru adalah produk kompetitor yang sektor industri di dalam negerinya perlu diproteksi karena sedang sekarat maupun sedang baru akan dibangkitkan. Masuknya produk baja dari Korea Selatan dengan harga bebas tarif pasti akan semakin memukul Krakatau Steel yang terus bleeding bertahun terakhir akibat banjirnya produk baja dari China. Masuknya produk tekstil Korea Selatan bebas tarif ke pasar domestik yang juga sudah dikuasai produk China, bukan kabar baik bagi sektor industri tekstil yang dalam setahun terakhir sudah terdapat sembilan pabrik yang gulung tikar karena kalah bersaing.

Sumber: Istimewa

Begitupun pembebasan tarif untuk produk mobil dan onderdilnya, hal ini sangat tidak sesuai dengan visi pemerintah sendiri yang sedang mempersiapkan pembangunan industri mobil listrik nasional dan sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar minyak. Membanjirnya mobil Korea Selatan tentu akan semakin meningkatkan konsumsi BBM domestik, sehingga akibatnya impor BBM pun harus ditambah.

Baca Juga: Jokowi: Presiden Korea Selatan Itu Kakak Saya

Termasuk rencana Korea Selatan (seperti disampaikan Menteri Perdagangannya kepada Nikkei Asia) membanjiri pasar Indonesia dengan produk petrokimianya, ini juga tidak sesuai dengan visi pemerintah yang sudah sejak lama berencana membangun kompleks industri petrokimia di Masela demi meningkatkan nilai tambah kekayaan gas alam kita, sekaligus mengurangi impor produk petrokimia.

Kedua. Dari tiga produk ekspor Indonesia yang dibebaskan tarif masuknya ke Korea Selatan, ada satu yang tak lazim, yaitu gula. Indonesia adalah importir gula yang terbesar di dunia, sebesar US$ 1,8 miliar atau mencapai 7,7% dari total gula yang diimpor di dunia (sumber: worldstopexport.com). Memang Korea Selatan juga termasuk importir gula, tapi negara ginseng ini menduduki peringkat ke tujuh –jauh di bawah Indonesia– dengan nilai impor sebesar US$659 juta atau 2,8% dari total impor gula dunia. Apalagi kita semua paham bahwa harga gula Indonesia nilainya 2-4 kali lipat dari harga gula dunia. Melihat fakta tersebut, bukan tidak mungkin ada yang curiga, jangan-jangan ini ulah para pemain besar eksportir gula yang hendak pakai fasilitas bebas tarif Indonesia untuk masuk pasar Korea Selatan.

Sumber: Istimewa

Untuk produk ekspor lain, seperti bunker C oil mungkin tidak masalah karena ini memang termasuk produk turunan migas andalan kilang Pertamina di Cilacap. Perlu diketahui, total ekspor dari berbagai produk migas Indonesia ke Korea Selatan sepanjang tahun 2019 “hanya” US$ 31 juta. Produk bir (Beer) juga tidak masalah, walau memang kapasitas ekspor bir Indonesia yang tidak signifikan nilainya. Total nilai ekspor produk bir Indonesia ke seluruh dunia hanya sekitar US$8,5 juta di 2018.         

Baca Juga: Terkait Pemindahan Ibu Kota, Indonesia Kerja Sama dengan Korea Selatan

Ketiga. Akibat dari timpangnya nilai produk ekspor kita ke Korea Selatan (yang sangat kecil) bila dibandingkan dengan nilai produk impor dari Korea Selatan (yang sangat besar), defisit neraca perdagangan dengan Korea Selatan pasti akan semakin meningkat. Kemungkinan besarnya bisa 2-3 kali lipat dari besar defisit perdagangan yang sekarang. Perlu diketahui, sepanjang 2019, neraca perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan sudah defisit (-) US$765 juta. Nilai defisit neraca perdagangan dengan Korea Selatan ini menyumbang lebih dari sepertiga dari total defisit neraca perdagangan (kumulatif) Indonesia sepanjang Januari-September 2019 yang sebesar US$ 1,95 miliar. Bila perjanjian IK-CEPA sudah ditandatangani, bukan tidak mungkin sumbangan defisit neraca perdagangan dengan Korea Selatan ke depannya akan menyumbang lebih dari separuh dari total defisit neraca perdagangan Indonesia –yang tentu juga ikut melebar.     

Bila defisit neraca perdagangan semakin melebar, maka tidak ada harapan defisit transaksi berjalan dapat membaik. Masuknya investasi dari Korea Selatan, seperti rencana pembangunan pabrik mobil Hyundai senilai US$1,5 miliar maupun rencana pembangunan pabrik baterai listrik LG Chem (yang belum pasti) sebesar US$2,3 miliar seperti tidak berarti, bila dibandingkan dengan potensi melebarnya defisit sebesar (kira-kira) US$1,5-2 miliar setiap tahunnya setelah IK-CEPA ditandatangani.

*Gede Sandra, Analis ekonomi Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR).

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

# impor #Ekonomi #ik-cepa defisit koreaselatan Opini politikluarnegeri
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.