Ceknricek.com — Seekor harimau malaya bernama Nadia di Kebun Binatang Bronx, New York, Amerika Serikat positif terinfeksi virus korona atau Covid-19, Senin (6/4).
Dilansir dari Poele, harimau malaya betina berusia empat tahun tersebut dites di Laboratorium Layanan Kedokteran Hewan Nasional Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) setelah harimau itu (dan enam kucing lain di kebun binatang) mengalami batuk kering.
Kini semuanya sedang dalam masa penyembuhan.
“Meski mereka tak nafsu makan, justru sebaliknya, kucing-kucing di Kebun Binatang Bronx dalam kondisi baik di bawah perawatan dokter hewan dan mereka ceria, tangkas dan interaktif dengan penjaganya,” kata perwakilan dari Masyarakat Konservasi Margasatwa Kebun Binatang Bronx.
Belum diketahui bagaimana Covid-19 bisa menginfeksi harimau.
“Namun kami akan memonitor dengan seksama dan mengantisipasi penyembuhan total,” kata dia.
Kucing-kucing terinfeksi dari salah satu petugas kebun binatang yang tidak menunjukkan gejala kalau dia terinfeksi virus korona.
Baca juga: Harimau Sumatera Terjerat di HTI Dievakuasi ke PRHSD Sumbar
“Tindakan pencegahan yang tepat sekarang tersedia untuk semua staf yang merawat mereka, dan kucing-kucing lain di empat kebun binatang WCS kami, untuk mencegah paparan lebih lanjut dari kucing kebun binatang kami yang lain,” kata WCS.
Tidak ada hewan lain di kebun binatang yang menunjukkan gejala virus. Kebun binatang telah ditutup untuk umum sejak 16 Maret.
“Ini adalah hari yang sangat sulit bagi kita semua — di mana pun kita tinggal dan bekerja. Kami akan memastikan bahwa apa pun yang dapat kami pelajari dari keadaan ini akan digunakan untuk lebih memahami dan memerangi penyakit ini,” kata direktur kebun binatang Jim Breheny dalam sebuah pernyataan kepada ABC.
People berusaha mengonfirmasi kepada juru bicara WCS, namun tidak memberikan komentar lebih lanjut.
Di sisi lain, live science melaporkan sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan secara online di jurnal pracetak medrXiv, Hualan Chen dari Institut Penelitian Veteriner Harbin, Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian China, menggambarkan bagaimana SARA-CoV-2 ditransmisikan di antara kucing dalam tetesan pernapasan mereka.
Baca juga: Harimau Sumatera Masuk Perangkap BKSDA Aceh
Makalah lain, juga diterbitkan di medrXiv, menemukan bahwa dari 102 kucing yang diuji di Wuhan, hampir 15% memiliki antibodi terhadap virus, menunjukkan mereka dapat tertular virus dari manusia atau kucing lain. Tidak ada bukti yang ditemukan bahwa kucing dapat menularkan virus ke manusia, penulis kedua studi mencatat.
Studi-studi ini tidak menunjukkan apakah kucing besar seperti singa dan harimau memiliki protein reseptor yang sama dengan kucing domestik.
“Tidak diketahui bagaimana penyakit ini akan berkembang pada kucing besar karena spesies yang berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap infeksi baru, tetapi kami akan terus memantau mereka dengan seksama dan mengantisipasi pemulihan penuh,” kata WCS.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.