Ceknricek.com. Setelah cukup lama vakum dari dunia entertain, Alya Rohali terlihat aktif di dunia olahraga. Putri Indonesia 1996 itu sering terlibat dalam ajang perlombaan lari maraton di luar negeri. Meski belum pernah meraih gelar juara, setidaknya dia bisa menyelesaikan seluruh perlombaan yang diikutinya dengan baik. Alya bahkan menerima beberapa medali penghargaan.
Alya berambisi untuk mengumpulkan enam medali dari ajang lomba maraton internasional. Dengan target itu ia merasa termotivasi untuk menjadi semakin baik. Jelang lomba maraton di Kota Seoul, Korea Selatan, 17 Maret mendatang, Alya memaparkan berbagai persiapan yang ia lakukan. Berikut wawancara Klasik Herlambang dari Tablod C&R dengan Alya Rohali, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu:
Sejauh ini bagaimana persiapannya untuk maraton di Seoul?
Pada prinsipnya semua berjalan dengan baik. Saya sudah mulai intens latihan sejak akhir November (2018) lalu. Setidaknya dalam seminggu bisa latihan sampai empat kali. Sekali lari jaraknya sekitar enam atau tujuh kilometer. Dan so far tidak ada masalah. Jadi doakan saja nanti semuanya lancar.
Apa arti ajang Seoul Marathon ini bagi Anda?
Setidaknya ajang ini bisa menjadi jalan bagi saya untuk meraih ambisi untuk mengumpulkan enam medali penghargaan maraton internasional.
Maksudnya?
Ya, dalam setiap ajang maraton ini kan ada batas waktu yang ditentukan oleh penyelenggara. Jika bisa mencapai garis finis di bawah batas waktu yang ditentukan, maka kita akan menerima penghargaan berupa medali. Sejauh ini saya sudah berhasil mengumpulkan tiga medali, yaitu dari ajang lomba maraton di Tokyo, Berlin, serta Chicago. Sedangkan ke depan selain Seoul, masih ada New York, Boston, serta London.
Apa arti medali itu bagi Anda?
Tentunya sangat berarti. Dengan medali itu setidaknya saya bisa membuktikan bahwa saya juga tak kalah dengan atlet-atlet yang sudah profesional.
Kenapa harus enam medali, bukankah ajang maraton masih banyak?
Bagaimanapun saya juga harus mengukur diri. Sekarang saya sudah 43 tahun. Tentu itu bukan usia yang muda lagi. Saya kira dengan menargetkan setidaknya enam medali, tiga sudah saya pegang, tentu hal itu masih realistis.
Apa yang akan Anda lakukan bila bisa meraih enam medali itu?
Mungkin saya akan berhenti untuk mengikuti ajang maraton. Tapi bukan berarti saya akan berhenti berlari. Mungkin saya akan tetap ikut di ajang-ajang lari yang lebih pendek. Karena saya sudah terlanjur cinta dengan olahraga lari. Jadi agaknya akan sulit untuk benar-benar meninggalkannya.
Kenapa Anda suka dengan olahraga lari dan sejak kapan menyukainya?
Ehmm.. kebetulan saya menemukan kenikmatan tersendiri saja di olahraga ini. Makanya dari dulu saya suka berlari. Saya suka lari sudah sejak lama, mungkin sejak tahun 2002, meskipun hanya sebatas lari treadmill. Tapi dengan treadmill ini saya bisa lari hingga berkilo-kilo sampai akhirnya kemudian saya mencoba untuk mengikuti ajang Tokyo Marathon 2016.
Lari adalah olahraga murah dan siapapun bisa melakukannya. Dengan berlari tentunya bisa membuat saya semakin sehat. Dari olahraga ini pula kita bisa belajar tentang kedisiplinan. Saya juga bisa dapat ilmu terkait nutrisi. Karena untuk menjadi pelari, kita juga tidak bisa makan sembarangan. Terutama saat dekat dengan lomba.
Lalu saya juga mendapat pelatihan psikologis untuk pengendalian emosi. Sebab yang kerap jadi penyakit saya adalah mental down saat memasuki kilometer 30-an. Sehingga untuk itu saya harus mendapat terapi psikologis, agar bisa mengendalikan emosi.
Keluarga mendukung keputusan Anda ini?
Kebetulan suami saya juga suka lari. Lalu anak-anak juga mulai suka lari. Kami tiap minggu selalu lari bersama. Jadi sejauh ini tidak ada masalah dengan keluarga dan tentunya suami. Dia justru mendukung saya, meskipun dia sendiri tidak pernah ikut ajang-ajang perlombaan seperti itu.
Sampai kapan akan berlari?
Kalau ditanya sampai kapan, tentunya selama saya masih bisa, maka saya akan terus berlari.
Selain lari, apa aktivitas Anda?
Saat ini kesibukan yang utama tentu sebagai notaris. Jadi sehari-hari lebih banyak berkutat di bidang itu.
Tidak tertarik dengan dunia entertain lagi?
Sebenarnya untuk dunia entertain tidak secara total saya tinggalkan. Mungkin untuk film memang saya sudah tidak mau lagi. Tapi sejauh ini kalau untuk sebatas undangan sebagai MC masih tetap saya jalani.
Sebenarnya enak mana antara dunia entertain, notaris, dan olahraga?
Bagi saya semua sama, tergantung bagaimana kita yang menjalani. Kalau kita bisa menikmati apa yang kita kerjakan, tentu di situ kita akan merasakan kenikmatan tersendiri yang membuat kita mencintai pekerjaan itu. Tapi memang untuk saat ini saya memang lebih fokus sebagai notaris.
…
Untuk Iklan dan Partnership:
Whatsapp: 0816710450