Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
  • G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok
  • Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI
  • Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»EKONOMI & BISNIS

Menkeu Revisi Asumsi Makro RAPBN 2021

EKONOMI & BISNIS June 22, 20202 Mins Read

Ceknricek.com — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merevisi asumsi dasar ekonomi makro dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2021.

“Untuk nilai tukar, kami berikan update sedikit lebih menguat dari dokumen KEM PPKF yang waktu itu disusun April dengan volatabilitas tinggi. Kami usulkan 14.900-15.300,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (22/6).

Dalam outlook tahun 2020, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada rentang 14.900-15.500 per dolar AS dan dalam dokumen KEM PPKF tahun 2021 sebelumnya mencapai 15.500-18.000 per dolar AS.

Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Minus 3,1 Persen

Sementara untuk suku bunga, pemerintah mengusulkan perubahan dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan menjadi Surat Berharga Negara (SBN) dengan jatuh tempo 10 tahun yakni dari 6,67-9,58 persen menjadi 6,29-8,29 persen.

Opsi kedua, yakni SBN untuk tenor lima tahun tingkat suku bunganya mencapai 5,88 hingga 7,88 persen. “Ini seiring perkembangan dari SBN yang kita issue (terbitkan) pada minggu-minggu terakhir yang menunjukkan perbaikan signifikan dengan sentimen market yang lebih positif,” katanya.

ANTARA

Adapun proyeksi tingkat inflasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi tidak berubah sesuai dokumen dalam KEM PPKF 2021. Untuk proyeksi inflasi, pada 2021 diperkirakan berada pada rentang 2-4 persen karena diperkirakan permintaan masih belum tinggi meski ada pemulihan ekonomi.

Menkeu menjelaskan untuk inflasi inti, pemerintah akan terus menjaga dari sisi kebijakan moneter termasuk menjaga potensi inflasi dari harga-harga kebutuhan pangan yang berpotensi terjadi gejolak harga atau volatile food.

“Tahun depan diperkirakan akan memiliki musim lebih kering. Oleh karena itu antisipasi keamanan pangan sudah dipersiapkan sejak saat ini,” katanya.

Untuk inflasi yang dibentuk karena administrative price, pemerintah akan menjaga dengan hati-hati dalam melakukan kalibarasi dari seluruh opsi kebijakan mencermati kondisi ekonomi yang dinilai masih rapuh sebagai imbas COVID-19.

Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi masih tetap sama sesuai dengan dokumen KEM PPKF 2021 yakni sebesar 4,5-5,5 persen dengan beragam prediksi pertumbuhan ekonomi yang disampaikan sejumlah lembaga internasional.

“Kondisi ini masih tidak pasti maka kisaran proyeksi akan sangat bervariasi dari institusi ke institusi,” katanya. (ZAL)

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

#makro #menkeu #rapbn2021 SriMulyani
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Kemenhub Siapkan 520 Bus untuk Mudik Gratis

Harga Emas Antam Hari Ini Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Pertemuan 2 Hari Prabowo dan Konglomerat Munculkan Sentimen Positif ke IHSG

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel sangat mendukung amandemen terhadap Undang-undang Perlindungan Konsumen.

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025

Profil Dhika ‘Aura Farming’, Penari Pacu Jalur yang Dapat Beasiswa Rp20 Juta dari Menbud

July 11, 2025

Profil Humaira Asghar Ali, Aktris Pakistan yang Ditemukan Tewas Membusuk di Apartemennya

July 11, 2025

Fadli Zon: Pacu Jalur Jadi Momentum Promosi Budaya Indonesia

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.