Cekknricek.com — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat enam fenomena alam akan terjadi selama September 2020. Kepala Pusat Sains Antartika LAPAN Clara Y. Yatini mengatakan, salah satu feneomena alam yang terjadi adalah bulan purnama.
Bulan purnama adalah fenomena alam yang terjadi ketika posisi kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari dalam keadaan relatif satu garis lurus, keadaan inilah yang membuat bulan terlihat bulat penuh dari bumi.
“Jadi pada Bulan September nanti, ada beberapa fenomena yang kita catat,” kata Kepala Pusat Sains Antartika LAPAN Clara Y. Yatini dalam konferensi pers yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual dari Jakarta dilansir dari Antara Selasa, (1/9/20).
Baca Juga: LAPAN: Jadwal Fenomena Astronomi Bulan Juli, Gerhana Bulan hingga Hujan Meteor
Berikut jadwal 6 fenomena alam yang akan terjadi sepanjang September 2020 menurut LAPAN:
1. Fenomena Bulan Purnama
Fenomena alam bulan purnama akan terjadi sekitar 2 September 2020.
2. Fenomena Apogee Bulan
Fenomena bulan apogee bulan adalah fenomena titik terdekat bulan dari bumi. Fenomenal ini tercatat akan terjadi pada 6 September.
3. Fenomena Oposisi Neptunus
Fenomena alam ini akan terjadi pada 11 September 2020.
“Pada saat ini planet ini akan berada pada posisi terdekatnya ke bumi, dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi oleh matahari,” kata Clara.
Kendati demikian, Clara mengungkap, karena bintang neptunus jaraknya cukup jauh dari bumi, maka bintang tersebut akan tampak kecil dan terlihat sebagai titik biru pada teleskop.
“Kalau kita lihat dari teleskop mungkin akan terlihat lebih jelas apabila menggunakan teleskop besar,” katanya.
4. Fenomena Bulan Baru
Fenomena bulan bari akan terjadi pada 17 September 2020.
5. Fenomena Perigee Bulan
Fenomena perigee buan merupakan fenomena alam saat polisi bulan berada titik terjauhnya dari bumi. Fenomena alam ini akan terjadi pada 18 September.
6. Fenomena Ekuinoks
Fenomena alam equinoks diperkirakan terjadi pada 22 September 2020. Peristiwa tersebut terjadi saat matahari menyeberangi ekuator menuju ke selatan.
Clara mengatakan peristiwa tersebut terjadi karena lintasan matahari yang tidak sejajar dengan rotasi bumi sehingga Matahari tampak bergerak ke utara, ke selatan, dan pada 22 September Matahari akan tepat berada di atas ekuator dan menuju ke selatan.
“Dan pada saat ini disebut sebagai autumnal equinox karena di mana belahan utara dari belahan utara bumi akan memasuki musim gugur. Sementara belahan selatan akan mengalami musim semi,” tandas Clara.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini