Ceknricek.com — Grup band musik rock asal California, AS, Linkin Park resmi merilis edisi khusus album “Hybrid Theory: 20th Anniversary Edition” untuk merayakan dua dekade album tersebut diluncurkan pada 24 Oktober 2000.
Pentolan Linkin Park, Mike Shinoda pun sempat melakukan unboxing “Hybrid Theory: 20th Anniversary Edition Super Deluxe Box” dan memberikan testimoninya terhadap edisi khusus itu.
“(Ini seperti) segala barang-barang yang nggak pernah ditemukan siapapun, yang disimpan di atap rumah, dengan segala kotak berisi foto-foto lama. Saya sangat terpesona dengan ini,” kata Mike, dikutip dari siaran resmi Warner Music, Senin, (12/10/20).
Mike, yang kadang berperan sebagai rapper hingga gitaris mengaku tidak percaya bahwa Linkin Park memiliki materi, demo lagu, dan footage video dengan durasi berjam-jam yang disimpan oleh manajemen mereka.
“Kami juga menemukan banyak demo beragam versi yang belum pernah didengar penggemar. Benar-benar banyak materi spesial, ini paket yang besar banget nilainya,” tambah Mike.
“Hybrid Theory” merupakan album perdana dari Linkin Park yang dirilis pada 24 Oktober 2000. Di edisi kali ini, LP akan meluncurkan koleksi lengkap album dengan berbagai rekaman demo yang belum pernah didengar sebelumnya.
Rilisan ulang ini akan hadir dalam beberapa paket: Super Deluxe Box, Box Set PH, CD Deluxe, serta Digital dengan materi-materi langka, B-sides, DVD, hingga koleksi footage lebih dari 95 menit.
Dalam menyiapkan rilisan spesial ini, LP mengajak penggemar setia dari seluruh dunia untuk berkontribusi mengirimkan karya, foto, dan berbagai kenangan dari masa-masa awal karir band tersebut.
Album “Hybrid Theory” oleh kritikus dianggap mampu mendefinisikan sebuah generasi. Album ini membentuk arah baru bagi dunia musik melalui kombinasi antara rock alternative, hip-hop, dan elektronik.
Pada tahun 2001, “Hybrid Theory” menjadi album terlaris di seluruh Amerika Serikat, mendapat “Diamond Award” (10 juta kopi) dari RIAA dan terjual lebih dari 25 juta kopi di seluruh dunia.
Sejak album tersebut dirilis, konser tanpa henti dijalani oleh Linkin Park mulai dari klub, arena hingga stadion. Lagu-lagu tunggal seperti “One Step Closer”, “Crawling” dan “In the End” tertanam di pop kultur dunia.
Baca juga: Kanye West Ngaku Tak Mau Bermusik Lagi