Ceknricek.com — Pandemi COVID-19 ternyata mampu melecut anak bangsa untuk melakukan inovasi di bidang kesehatan. Hasilnya, berkat kerjasama sejumlah pihak, Indonesia berhasil membuat mBioCoV-19, sebuat test kit PCR generasi kedua.
Produk mBioCoV-19 ini sebuah alat tes corona yang memiliki sensitivitas tinggi dan disesuaikan gen targetnya sehingga tepat untuk strain virus yang ada di Indonesia. Berdasarkan laporan Nusantics selaku produsen, mBioCoV-19 produk lokal dengan kualitas ekspor.
Dukungan terhadap pengembangan mBioCoV-19 berasal dari beberapa lembaga di Tanah Air seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Badan Usaha Negara dan Kementerian Perindustrian. Selain itu donasi dari masyarakat juga turut berperan dalam produksi mBioCoV-19. Hingga saat ini, Nusantics telah membuat desain mBioCoV-19 dan diproduksi secara massal oleh Bio Farma.
Meski produk lokal, mBioCoV-19 memiliki sejumlah keunggulan bila dibandingkan dengan tes kit impor. Produk ini lebih spesifik terhadap mutasi virus yang ada di Indonesia, kapasitas tesnya lebih tinggi dan harganya lebih bersaing dibandingkan test kit PCR impor. Bahkan test kit mBioCoV-19 diklaim sebagai terbaik untuk saat ini.
Head of News and Information Bio Farma Edwin Pringadi dalam keterangannya di Jakarta beberapa waktu menjelaskan keunggulan mBioCoV-19.
“Test kit mBioCoV-19 adalah produk lokal yang memiliki gold standard. Artinya produk lokal ini mempunyai keunggulan yang sama dengan produk impor. Selain dikembangkan oleh talenta-talenta lokal, mBioCoV-19 telah disesuaikan dengan gen targetnya. Sehingga tepat untuk strain virus-virus yang ada di Indonesia, juga sensitivitasnya yang tinggi,”papar Edwin.
Klik video untuk tahu lebih banyak – HASIL SWAB TEST NEGATIF BUKAN BERARTI BEBAS COVID-19
Lebih lanjut, Edwin menambahkan test kit PRC lokal yang dikembangkan para peneliti muda ini bahkan lebih baik secara sensitivitas dibandingkan produk-produk luar. Akurasinya di atas 95 persen. Selain itu, mBioCoV-19 telah divalidasi lembaga acuan uji COVID-19 seperti Litbangkes dan Lembaga Bio Molekuler Eijkman.
Secara terpisah Co-Founder sekaligus CEO Nusantics Sharlini Putri menjelaskan test kit PCR lokal generasi 2 mBioCoV-19 sudah didesain berdasarkan data mutasi genetic virus corona yang ada di Indonesia, artinya sesuai dengan pasien dalam negeri.
“Genetika virus itu mudah bermutasi tergantung hidup di daerah mana dan tinggal di badan siapa. Jadi mutasi yang terjadi pada virus corona di Indonesia bisa sangat berbeda dengan mutasi virus di negara lain. Kalau test kit-nya menggunakan target gene yang tidak sesuai dengan mutasi virus, bisa salah deteksi. Bisa saja ada positif malah terbacanya negatif karena kode genetiknya sangat berbeda,”papar Sharlini.
Saat ini, test kit PCR mBioCoV-19 sudah diproduksi sebanyak 1,5 juta per bulan. Ke depannya, produksi test kit lokal ini akan dinaikkan jadi 3 juta per bulan. Target tersebut cukup realistis mengingat kapasitas produksi yang dipasang Bio Farma yakni mencapai 2 juta test kit PCR per bulan.
Sebagaimana diketahui test kit PCR mBioCoV-19 tidak akan menjadi milik perseorangan karena PCR-mBioCoV-19 merupakan alat kesehatan yang bisa digunakan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Selain itu, test kit PCR lokal ini sudah terjual ratusan ribu dan didistribusikan ke jaringan lab nasional.
Pesan pemerintah, ingatlah orang-orang tercinta agar terhindar Covid dengan jalan selalu pakai masker, jaga jarak aman dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Juga jangan lupa berdoa dan bertawakal kepada Tuhan.
Baca juga: Bio Farma Dapat Izin dari CEPI untuk Produksi Vaksin COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19 Ingatkan Rumah Sakit Patuhi Biaya Maksimal Tes PCR