Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Alternatif dari Omnibus Law (4)

Opini October 20, 20204 Mins Read

3 – Demokratisasi Ekonomi dan Pemerataan

Ceknricek.com — Kita perlu memindahkan fokus kebijakan dari pertumbuhan ke pemerataan dan redistribusi. 

Kita perlu memperkenalkan dan menerapkan “universal basic income” yang pada intinya: negara memberi tiap warga negara gaji dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar (pangan, kesehatan). 

Di sisi lain, menerapkan kebijakan pajak progresif yang lebih agresif terhadap penghasilan, keuntungan dan kekayaan.

Kita perlu mendorong pengurangan jam dan beban kerja seraya memperhatikan pelayanan publik kepada para buruh; memperhatikan kesehatan dan pendidikan mereka untuk mendukung nilai intrinsik mereka sebagai manusia, bukan hanya sekadar alat produksi.

Kita perlu mendorong demokratisasi ekonomi. Dalam kaitan ini kita perlu mengoreksi dan merevitalisasi koperasi yang genuine. Bukan seperti koperasi sekarang, yang palsu. Tapi, yang benar-benar menumbuhkan semangat kolektif dan gotong royong, sebuah keharusan pada musim wabah sekarang ini. 

Alam mengajari kita untuk berbagi risiko; semua hal terhubung dan tumbuh menuju simbiosis. Ekonomi ramah alam mendorong kerjasama dan kolaborasi; bukan persaingan. Inovasi dan efisiensi menuntut kerjasama banyak pihak.

Koperasi tak hanya tentang pengembangan ekonomi, tapi juga penguatan sosial-budaya, serta kepedulian pada lingkungan, untuk maju bersama.

Pembangunan tidak dimulai dari benda-benda, tapi dari pendidikan manusia seutuhnya. Kunci pembangunan datang dari pikiran dan kearifan manusia.

4 – Pertanian Berkelanjutan dan Pertanian Keluarga

Kita perlu mendorong tansformasi menuju pertanian-perikanan berkelanjutan yang peduli pada kelestarian alam dan keragaman hayati. Kita perlu memperkuat produksi pangan yang bersifat lokal, serta sistem yang adil dan memakmurkan petani serta nelayan. 

Pertanian yang sehat dan makmur akan memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan negeri kita.

Untuk memperkuat pendapatan, petani harus dibina tak hanya dalam budidaya (on-farm) tapi juga dalam industri pengolahan pangan, kosmetik dan obat yang semuanya meningkat kebutuhannya bersama meningkatnya jumlah penduduk bumi. 

Kita perlu mengembangkan agro-industri pedesaan lewat pemberdayaan (pendidikan) petani dan pemanfaatan sains dan teknologi tepat guna, yang terjangkau dan ramah lingkungan.

Mengikuti Schumacher, kita harus  menolak praktek “produksi massal” (mass production) skala besar yang seragam. Sebaliknya mendukung “produksi oleh rakyat” (production by mass) yang menghormati keragaman. 

Artinya memberdayakan petani/nelayan kecil (family farming), bukan membangun pertanian skala besar seperti Merauke Food Estate yang padat modal, padat pupuk kimia dan cenderung pada monokultur yang mengabaikan keragaman hayati.

5 – Gaya Hidup Sederhana, Rendah Jejak Karbon. 

Kita perlu mempromosikan gaya hidup yang lebih sederhana, mengurangi drastis konsumsi dan lawatan. Kita perlu berpindah dari gaya hidup bermewah-mewah dan mubazir menuju gaya hidup simple dan esensial yang berorientasi pada kebutuhan publik dan mengutamakan prinsip berkelanjutan.

Pada intinya, kembali merenenungkan tujuan pembangunan. Tujuan membangun peradaban, menurut Schumacher seraya mengambil ajaran Buddhisme, adalah memurnikan watak manusia, menghormati alam dan menghargai solidaritas sosial. Bukan memperbanyak keinginan lahiriah (multiplication of wants) yang mendorong konsumerisme dan ketamakan. 

Mengutip Mahatma Gandhi, yang pikirannya banyak dipinjam oleh Schumacher: “Dunia ini cukup bagi seluruh umat manusia. Tapi tidak untuk ketamakannya.” 

Perlahan tapi pasti, ada konsensus yang makin kuat bahwa gaya hidup sederhana rendah-emisi-karbon (artinya ramah alam) jauh lebih disarankan serta dipujikan sebagai progresif. Sementara emisi-karbon tinggi menjadi simbol gaya hidup primitif.

6 – Mengurangi Utang, Memupuk Kemandirian. 

Utang dan investasi mungkin kita butuhkan. Tapi, kita harus melepaskan ketergantungan padanya, melepas pandangan bahwa tanpanya kita tak bisa membangun.

Obsesi pada utang dan investasi tak hanya memicu ketergantungan, tapi juga melucuti peran negara dalam melindungi warga negara dan kelestarian alam. Untuk itu, kita harus mendorong pembatalan seluruh utang lama terutama di kalangan buruh dan pemilik usaha kecil. 

Kita juga harus mencegah penciptaan utang baru dan menuntut penghapusan utang negara-negara berkembang kepada negara kaya maupun lembaga keuangan internasional. 

Kita perlu percaya diri, dengan kreativitas dan imajinasi yang kita punya, kita bisa membangun dari apa yang kita punya di depan mata, salah satunya lestarinya alam dan keragaman hayati yang selama ini kita sia-siakan. (Tamat)

Baca juga: Alternatif dari Omnibus Law (3)

Baca juga: Demo Tolak Omnibus Law Lanjut, Polisi Tutup Ruas Jalan Sekitar Istana Merdeka

#Demokrasi omnibuslaw Opini
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.