Ceknricek.com — Protokol kesehatan 3M memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak harus tetap dilaksanakan meski vaksin COVID-19 sudah tersedia.
Hal ini ditegaskan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. dr. Cissy Prawira Kartasasmita dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin, (16/11/20).
Menurut Cissy, kehadiran vaksin COVID-19 tidak berarti berhenti melaksanakan protokol kesehatan 3M untuk mencegah penularan corona.
“Vaksin COVID-19 bisa melindungi terhadap COVID-19 tapi tidak 100 persen. Kita harus tetap melakukan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan yang benar dan sering. Kemudian juga tidak berkerumun,” ujarnya.
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M DARI RANO KARNO
Prof Cissy menegaskan langkah-langkah protokol kesehatan tetap dijalankan untuk memastikan akhir dari pandemi. Karena kalau hal itu tidak dilakukan, masih sulit untuk diprediksi kapan corona berakhir.
Bukan hanya 3M, menurut Ketua Satgas IDAI ini pelaksanaan praktik 3T yakni tracing, testing dan treatment tetap digiatkan sampai akhir pandemi COVID-19. Meski pandemi COVID belum bisa dipastikan kapan berakhirnya, namun di beberapa negara telah mencatatkan ketiadaan kasus baru dalam waktu tertentu.
Jika tidak ada kasus baru dalam jangka waktu yang lama, kemungkinan tidak ada terjadi lagi penularan COVID-19.
“Di China sudah tidak pakai masker, sudah tidak melakukan jaga jarak. Itu yang kita inginkan,” tambah Cissy.
Seperti diketahui, beberapa vaksin sedang dalam tahap uji klinis fase 3 di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Salah satu kandidat vaksin Sinovac tengah diuji di Tanah Air dengan melibatkan 1.620 relawan. Saat ini, para relawan tengah dipantau efek dan khasiat vaksin yang akan diproduksi oleh Bio Farma tersebut.
Baca juga: Pakar Jelaskan Kenapa Proses Vaksin COVID-19 Bisa Lebih Cepat