Ceknricek.com — Jumlah tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan COVID-19 terus bertambah.
Berdasarkan keterangan Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi SpOT sudah 363 tenaga medis baik dokter maupun perawat yang wafat akibat terinfeksi COVID-19.
Tim Mitigasi IDI mencatat per 15 Desember 2020 dari 363 tenaga kesehatan yang gugur terdiri atas 202 dokter, 15 dokter gigi dan 146 perawat.
Dari data yang dipantau di Jakarta, Rabu, (16/12/20) para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum dengan empat di antaranya guru besar, dan 92 dokter spesialis dengan tujuh di antaranya guru besar, serta dua residen dan satu orang dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah provinsi dan 92 IDI Cabang kabupaten-kota.
Berdasarkan data wafatnya tenaga medis per provinsi paling banyak terjadi di Jawa Timur 41 dokter, dua dokter gigi, dan 43 perawat; DKI Jakarta 31 dokter, lima dokter gigi dan 21 perawat; dan Sumatera Utara 24 dokter, dan tiga perawat.
Lebih lanjut Adib mengungkapkan kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita COVID-19 baik yang dirawat maupun yang OTG (Orang Tanpa Gejala).
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M DARI VINA PANDUWINATA
Dia menambahkan, pemilihan kepala daerah yang belum lama dilaksanakan secara serentak juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan COVID-19.
“Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktivitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala,” ujarnya.
Tim Mitigasi IDI berharap para pemimpin daerah yang terpilih untuk memprioritaskan penanganan Pandemi Covid dengan meningkatkan upaya preventif dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan seraya melindungi para tenaga medis dan kesehatan.
Dokter Adib Khumaidi juga menghimbau masyarakat agar meski vaksin Covid sudah tersedia, namun untuk perlindungan maksimal maka setiap orang harus tetap menjalankan protokol kesehatan karena situasi penularan Covid di Indonesia saat ini sudah tidak terkendali.
Tingginya lonjakan pasien corona serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada semua pihak untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).
Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan melalui #pesanibu yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak guna mencegah penularan COVID-19.
Baca juga: Para Dokter Anggota IDI Siap Jadi Target Pertama Vaksinasi COVID-19
Baca juga: IDI: 282 Dokter dan Perawat Meninggal Akibat Covid-19