Ceknricek.com — Google Doodle memperingati Hari Ibu yang jatuh pada Selasa 22 Desember dengan mengajak pengguna untuk membuat karya karya seni interaktif dari hati dalam bentuk kartu digital.
Dalam keterangannya, Google Doodle menyebutkan: Semua yang berkilau itu bukanlah emas, tapi terkadang berguna. Baik mereka dekat atau jauh, jadikan Ibu karya seni dari hati Anda dalam Doodle pembuat kartu digital interaktif hari ini.Selamat Hari Ibu!
Pengguna yang ini mengakses Google Doodle hari ini caranya cukup mudah, cukup buka Google pada laman utama , maka akan muncul doodle Hari Ibu. Kemudian pengguna akan diarahkan pada kanvas lukisan berwarna putih.
Dalam sayar tersebut pengguna akan diarahkan untuk membuat karya sendiri dengan memilih beberapa ikon gambar seperti hati, kancing, kura-kura, capung, makanan, jerapah, kerang, bunga warna-warni, dan lain-lain.
Klik video untuk tahu lebih banyak – Ucapan Selamat Hari Ibu Dari Ketua Satgas Covid-19
Pilih ikon yang Anda sukai, kemudian letakkan kursor di dalam kanvas. Jika Anda tak menyukai desain yang telah Anda buat, Anda bisa dengan mudah menghapusnya melalui tombol “Delete” yang berbentuk seperti tempat sampah.
Akan muncul pilihan “Batas” dan “Mulai lagi”. Pilih “Batall” jika Anda ingin membatalkan dan “Mulai lagi“ jika Anda ingin memulai kembali membuat kreativitas dengan kanvas putih.
Setelah selesai membuat kreativitas Anda, klik “kirim” dan akan muncul hasil kreativitas Anda dengan amplop Selamat Hari Ibu!
Anda pun bisa mengirim hasil kreasi Anda melalui media sosial Facebook, Twitter, dan email. Kirim hasil kreasi Anda ke Ibu atau bagikan pada teman-teman terdekat agar mereka bisa membuatnya juga.
Google Doodle hari ini merupakan kreasi tim Hari ibu yang terdiri dari Alyssa Winans sebagai artis utama, bagian teknik ada Brian Murray, Collin Irwin, Tom Tabanao, Jacob Howcroft, Nicole Patten, dan Yumi Kim.
Kemudian produsernya Gregory Capuano dan Colin Duffy, desain UX Anthony Irwin dan Diana Tran, bagian pemasaran Perla Campos dan Grace Chen, pimpinan dan kemitraan bisnis Madeline Belliveau, serta pimpinan Tim Doodle Jessica Yu dan Brian Kaas.
Sejarah Hari Ibu
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan Hari Ibu biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia, hari ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Sejarah Hari Ibu di Indonesia sendiri dimulai ketika terjadi Kongres Perempuan Indonesia pertama kali digelar di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928.
Kala itu, sekitar 600 orang dari 30 organisasi perempuan datang berkumpul di pendopo Dalem Jayadipuran, milik seorang bangsawan bernama R.T. Joyodipoero.
Para perwakilan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera pada saat itu memperjuangkan hak-hak perempuan, utamanya di bidang pendidikan dan pernikahan.
Dari hasil kongres itu kemudian terbentuk badan federasi organisasi wanita yang lebih besar yakni Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Pada 1935, kemudian diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Ada dua keputusan yang diperhatian saat itu.
Pertama, wanita Indonesia berkewajiban menjadi “Ibu bangsa” yang harus berusaha menumbuhkan generasi baru yang lebih sadar kebangsaan.
Kedua, anggota kongres harus menjalin hubungan baik dengan generasi muda agar saling pengertian dan seimbang.
Tahun 1938, Kongres Perempuan Indonesia III digelar. Saat inilah tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai “Hari Ibu”.
Keputusan pada kongres tersebut dikuatkan dengan Keputusan Presiden RI No. 316 tanggal 16 Desember 1959 menjadi Hari Nasional.
Baca juga: Menilik Sejarah 22 Desember Sebagai Hari Ibu di Indonesia
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Hari Ibu dan Peringatannya Setiap 22 Desember