Catatan Ilham Bintang
Ceknricek.com — Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Wartawan dan presenter TV senior Danke Drajat (65) meninggal dunia Selasa (9/2/21) pukul 15.42 WIB di RS UI — tempat almarhum dirawat sejak 10 Januari.
Danke terpapar Covid-19, tangal 3 Januari lalu. Seminggu setelah itu jurnalis yang lama mengabdi di program news Seputar Indonesia RCTI dilarikan ke RS UI, Depok di Jawa Barat. Saya mengikuti perjuangan Danke melawan virus korona melalui grup-grup WA kawan wartawan. Luar biasa pertarungannya hingga jiwanya tak tertolong lagi.
Saya berkawan lama dengan Danke. Saat Cek& Ricek tayang di RCTI kami selalu bertemu dan ngobrol ngalor kidul. Orang humoris, ramai, mudah akrab dengan siapa saja, sebagaimana pembawaan wartawan. Dia selalu hadir setiap kali C&R bikin acara. Pendeknya orangnya heboh.
Belakangan karena kesibukan kontak tatap muka sudah jarang, tetapi lewat saluran telepon atau media sosial seperti FB jalan terus. April 2019 ternyata kami sama berada di Tanah Suci menunaikan Umrah. Janji ketemu, tapi entah kenapa tidak jadi terealisasi. Yang saya ingat jadwal dia memang langsung balik ke Tanah Air tidak lama setelah kontak di FB itu. Sedangkan saya masih meneruskan perjalanan ke Madinah.
Menantang Maut
Sebelum vonis positif korona, saya mengikuti cerita Danke di FB untuk melawan gejala terpapar pagebluk itu.
Dia menginformasikan pakai jeep off road menuju daerah perbukitan. Ia sengaja buka baju menyetir mobil itu supaya terpapar matahari. Tampaknya dia sudah merasakan gejala terpapar virus. Maka itu dia sengaja menempuh rute lewat jalan bebatuan supaya badannya terguncang-guncang dan keluar keringat. Lalu dia pun menyantap makan kesukaannya. Tapi dia ternyata nggak bisa merasakan itu. Dia coba merokok, tapi dia mengaku rasa rokoknya kok aneh. Danke mulai cemas ketika merasakan kehilangan penciuman. Dan, setelah diswab hasilnya positif. Dia menjalani isolasi mandiri, namun seminggu kemudian dia menyerah, barulah dia dibawa ke RS UI.
Danke yang lahir 21 Juli 1955 meninggalkan seorang isteri, Ibu Kiki. Tiga anak yaitu Kautsar Umaro Yanshuru, Khalifa Bening Jiwa, dan Kayla Audivisi — semua sudah berkeluarga dan memberinya dua cucu: Dastan Altio Yanshuru dan Annisa Gloria Jiwani.
“Papa kenanya lebih sebulan. Pertama kali ketahun 3 Januari, tanggal 10 kemudian masuk RS,” cerita Kayla.
Petang tadi jenasah almarhum dimakamkan di Tapos, Bogor, Jawa Barat. Tiada lagi sosok wartawan banyak kawan dan relasi yang kehadirannya selalu menyenangkan orang. Semoga almarhum Husnul
Khotimah. Alfatihah.
Baca juga: In Memoriam Prof.Dr.dr.Dasril Daud, Sp.A.(K): Sang “Summa Cumlaude” Ramah itu Telah Tiada