Ceknricek.com — Kementerian Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) “Handayani” di Jakarta bersama tim Balai “Soeharso” di Solo, tim Balai “Budi Dharma” di Bekasi, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Ditjen Rehsos melakukan asesmen kepada warga korban kebakaran di Matraman.
Gabungan tim di bawah koordinasi Kementrian Sosial itu seperti Balai Anak “Handayani” melakukan pembagian tugas lewat dukungan Psikososial (LDP) bagi para korban langsung dan korban terdampak pasca bencana kebakaran.
Tim Balai Anak “Handayani” memberikan terapi _mindfulness_ yang bertujuan untuk membantu para korban menerima kondisi saat ini, memberikan penguatan kepada korban dan keluarga korban yang ditinggalkan, serta melakukan dinamika kelompok bagi korban anak.
Sementara bagi kedua anak disabilitas fisik yang menjadi korban terdampak bencana kebakaran, tim Balai Anak “Handayani” melakukan _sharing feeling_, pengungkapan harapan, serta berbagi cerita.
Selain itu, Balai “Soeharso” di Solo menawarkan bantuan untuk pemeriksaan laboratorium untuk memeriksakan kondisi kesehatan kedua anak secara menyeluruh.
“Tim Balai Anak “Handayani” melakukan pendampingan bagi anak dan keluarga korban serta memberikan terapi relaksasi untuk membantu mengeluarkan keresahan dan menenangkan pikiran para korban,” papar balai Handayani dalam siaran tertulis Minggu, (28/3/21).
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini sebelumnya telah datang dan menyampaikan ucapan belasungkawa serta memberikan santunan kepada ahli waris korban kebakaran. Dia juga menawarkan kepada korban selamat, untuk dapat tinggal sementara di rumah perlindungan milik Kementerian Sosial di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
kebakaran besar melanda pemukiman padat penduduk di Pisangan Baru, Matraman Jakarta Timur pada Kamis (25/3/21) dini hari dan mengakibatkan 10 orang meninggal dunia. Total kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.