Ceknricek.com — Bulan suci Ramadhan telah tiba tahun ini. Umat muslim pun diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Namun bagaimana dengan orang yang memiliki penyakit maag?
Sakit maag atau dispepsia adalah gejala penyakit berupa rasa nyeri dan panas pada lambung yang terjadi akibat sejumlah kondisi, sebagaimana ditkutip dari laman Alodokter.
Beberapa penyrbab terjadinya maag antaranya adalah luka terbuka pada lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan stres.
Sakit maag memang berpotensi menggangu kondisi tubuh saat berpuasa. Pengobatan dan pencegahan yang dapat dilakukan saat satunya adalah dengan mengkonsumsi madu hijau untuk meminimalisir sakit maag dan memulihkan energi usai berbuka puasa.
Berdasarkan riset, setiap tetes madu hijau mengandung terpenoid, steroid, tannin, alkonoid, fenolik, dan saponin. Kandungan-kandungan ini dipercaya memiliki sifat baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan banyak manfaat lainnya termasuk meredakan sakit maag.
Adalah PT. Herbal Putih yang memproduksi madu hijau yang diklaim merupakan madu murni yang berasal dari zat hijau daun dan mampu mengobati peradangan dan infeksi pada lambung dan pencernaan.
Herbal Putih menjelaskan madu hijau mereka merupakan produk kesehatan herbal kombinasi madu dengan ekstrak daun kelor, daun saga, daun sirih, hingga spirulina.
“Mengatasi masalah sakit maag apalagi yang kronis, cukup minum madu hijau 2 sendok sesudah sahur dan 2 sendok setelah berbuka buasa, puasa insyaallah lancar,” ujar Hizrah Bacan dari PT Herbal Putih dalam siaran persnya, Rabu, (14/4/21).
Hizrah Bacan yang juga seniman Betawi Ora dan Penyanyi mengungkapkan, madu hijau yang dia produksi berasalzat hijau daun yang mampu mengobati peradangan dan infeksi pada lambung dan pencernaan.
“Jangan sampai gara-gara kita memiliki keluhan penyakit maag, kita tidak berpuasa. Meski ketika kita tidak menjalankan ibadah puasa kita wajib mengganti puasa tersebut pada hari-hari yang lain,” tambah Hizrah.
Hizrah mengungkap, madu hijau itu sendiri berawal dari kreativitas dan penelitian para mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian didukung oleh para dosen dan ahli gizi, serta diawasi langsung oleh lembaga farmasi.
“Berdasarkan riset, setiap tetes madu hijau mengandung terpenoid, steroid, tannin, alkonoid, fenolik, dan saponin. Kandungan-kandungan ini dipercaya memiliki sifat baik untuk menjaga kesehatan tubuh,” tuturnya.
Baca juga: Selain Dikonsumsi, Ini Manfaat ‘Royal Jelly’ untuk Kulit